Banjir Pesanan Setelah Jualan Online (2)

By nova.id, Kamis, 12 November 2009 | 17:29 WIB
Banjir Pesanan Setelah Jualan Online 2 (nova.id)

Banjir Pesanan Setelah Jualan Online 2 (nova.id)
Banjir Pesanan Setelah Jualan Online 2 (nova.id)

"Suasana bengkel kerja Kanya, karyawan sibuk membuat dan mengepak peralatan drum band. "

Kewalahan Terima PesananSuatu hari di tahun 2008, ujar Indrawati, ia mendapat kabar dari seorang rekannya di Jakarta yang berjualan jilbab via online. "Wah, cara pemasarannya sangat menarik. Dibantu suami, saya coba-coba membuat blog sederhana. Saya tawarkan semua produk kami lewat dunia maya. Mulai dari drum band untuk TK-SMA, sampai busana dan aksesori yang dibutuhkan."

Tanpa diduga Indrawati, hanya beberapa hari setelah buka toko online, ada sebuah sekolah di Medan yang pesan produknya. "Kebetulan, ada satu kelompok alumni SMA yang ingin memberikan kenang-kenangan alat drum band untuk sekolahnya."

Deal bisnis pun dilakukan lewat telepon. "Sebenarnya di Medan ada toko yang jual satu set drum band harganya Rp 18 juta. Sementara kalau pesan saya, hanya Rp 10 juta. Padahal kualitasnya hampir sama."

Kepada pembeli, Indrawati menjanjikan kualitas maksimal seperti berbagai produk dengan merek internasional seperti Rolling, Isuzu, Power Beat, Ludwig, atau Premier. "Soal harga, tentu saja kami jauh lebih murah. Kualitas kami berani jamin karena menggunakan spare part impor," kata Indrawati seraya menjelaskan harga produknya berbeda-beda sesuai kualitas dan ukuran. Mulai jutaan sampai puluhan juta.

Henry Ismono