Melangkahkan kaki ke dalam, tampak saung-saung dengan kerai bambu sebagai penutupnya. Meja dan kursi dari anyaman bambu menambah kental suasana tradisional resto yang berdiri sejak 2006 ini. Di antara jajaran meja dan kursi yang disediakan, kami memilih duduk di meja nomor satu tak jauh dari deretan saung. Begitu menu disodorkan, pilihan kami jatuh pada Gurame Dua Rasa dan Ayam Bakar Saus Edun. Dua menu yang menurut sang pelayan merupakan menu favorit pelanggan restoran ini.
Tak perlu lama menunggu, pesanan pun datang. Hm, penampilannya sungguh menerbitkan air liur. Gurame Dua Rasa datang dalam dua penampilan. Setengah bagian ikan di goreng dengan tepung panir, sementara setengah bagian lain di bakar dengan bumbu yang terasa mirip dengan saus asam manis.
Tak kalah, Ayam Bakar Saus Edun yang rasanya mirip ayam panggang yang sangat empuk dengan racikan rempah yang pas. Ditutup dengan jus lemon dan teh poci, santap sore kami terasa sempurna.
Edwin Yusman F.