"Banyak orang melihat, usaha saya cepat berkembang. Pelan-pelan banyak yang mengikuti jejak saya. Sampai akhirnya di kawasan Jalan Saharjo ini, ada 60-an usaha seperti ini," katanya yang mempekerjakan 48 karyawan. Jadilah, Jalan Saharjo salah satu sentral furniture bekas di Jakarta.
Banyaknya pesaing tak membuat usaha Rustandi surut. "Bahkan, lebih berkembang. Usaha seperti ini, kan, tidak ada surutnya. Pasarnya juga masih sangat luas. Asal barang yang kita jual kualitasnya bagus, tetap saja ada yang mau beli," kata Rustandi seraya menerangkan usahanya ini didukung penuh istirinya, Lies Sumiati.
Lantas dari mana Rustandi mendapat pasokan barang bekas? "Saya sudah punya banyak relasi. Kalau ada kantor bangkrut, saya selalu dihubungi. Lalu, saya ikut lelang barang-barang itu. Bahkan, saya masih membeli barang loakan," jelas pria yang beberapa kali mendapat penghargaan dari Kementerian UKM ini.
Henry Ismono, Rini Sulistyati