Urang Awak di Palembang Kirim 300 Kg Rendang

By nova.id, Rabu, 7 Oktober 2009 | 17:03 WIB
Urang Awak di Palembang Kirim 300 Kg Rendang (nova.id)

Urang Awak di Palembang Kirim 300 Kg Rendang (nova.id)

"Gempa di Sumatera Barat yang meluluhlantahkan hampir semua bangunan. (Foto: Eng Naftali/NOVA) "

Sebanyak 300 Kilogram (Kg) daging rendang basah dikirim dari Posko Korban Gempa di RM Pagi Sore bersama dengan bahan 15 ton beras, mi instan dan bahan-bahan kebutuhan pokok. Sumbangan ini diangkut empat kendaraan truk menuju Pariaman, Agam dan kota Padang, Sumatera Barat. Total bantuan yang disalurkan dari donatur selama satu minggu terakhir ini sebesar Rp 120 juta lebih.

Pengiriman bantuan yang diangkut dengan empat truk melibatkan 20 orang relawan, dilengkapi empat unit kendaraan roda empat operasional dan dua sepeda motor. Selain bahan makanan dan obat-obatan, relawan yang dipimpin Hj Erwin Lismar ini juga membawa satu truk alat pertukangan lengkap yang akan dibagikan langsung kepada korban gempa di Sumbar, dengan harapan alat-alat pertukangan ini dapat membantu penduduk merehabilitasi pemukimannya kembali. Atau setidaknya dapat digunakan untuk menggali puing-puing bangunan yang ambruk.

Pemberangkatan bantuan dan relawan disaksikan sesepuh dan tokoh masyarakat Minang di Palembang, seperti H Lismar Sutan Mahmud, Ketua Ikatan Keluarga Agam Bukittinggi (IKAB) Prof dr Chairil Anwar dan Penasehat Tim Bantuan Gempa Sumbar yang juga Ketua Kinantan Center H Afrinaldy.

Terkait pengiriman daging rendang, H Lismar mengatakan, korban gempa sangat membutuhkan bahan makanan yang siap untuk dimakan. "Mungkin saudara dan anak keluarga terkena musibah sudah bosan makan mi, Kita coba kirim rendang masak, semoga dapat menghibur dan dinikmati warga yang tertimpa musibah," katanya.

Sementara Ketua Kinantan Center Afrinaldy berharap relawan yang turun ke lapangan dapat berkordinasi dengan Satkorlat di Padang dan mendistribusikan bantuan secara langsung ke masyarakat yang membutuhkan. "Kita siapkan dua sepeda motor, tujuan agar daerah-daerah sulit dijangkau dengan roda empat, mereka bisa masuk dengan roda dua," katanya.Sriwijaya Post