"Saya Lihat Teman Tewas Satu Demi Satu" (2)

By nova.id, Senin, 5 Oktober 2009 | 06:53 WIB
Saya Lihat Teman Tewas Satu Demi Satu 2 (nova.id)

Saya Lihat Teman Tewas Satu Demi Satu 2 (nova.id)
Saya Lihat Teman Tewas Satu Demi Satu 2 (nova.id)

""Saya dan Sari saling menguatkan," kata Suci.m(Foto: Ester Sondang/NOVA) "

Terjepit Meja BesarKetika titik lokasi Sari ditemukan, lubang kecil pun dibuat agar mereka bisa berkomunikasi. "Dia bilang, di dalam sana tidak bisa melihat apa pun. Dia juga mengatakan, selain dia, dosennya, Suci, juga masih hidup. Sementara 19 teman sekelasnya yang berada tidak jauh darinya, sudah meninggal."

Sari dan Suci tertimbun dengan posisi duduk dan kaki keduanya terjepit oleh sebuah meja besar. Di atas meja itu, tergeletak jenazah teman sekelas Sari, Claudia, yang tertimpa tembok besar.

Bantuan tenaga perlahan mulai berdatangan. Tim Satkorlak Sumatera Barat, TNI AD, dan staf RS Semen Padang, dengan seksama berusaha mengeluarkan kedua orang itu. Namun karena medannya yang sangat sulit, mengeluarkan mereka bukan hal mudah. Sambil terus mencari cara, tim evakuasi terus berkomunikasi dan memberi makanan kepada korban.

Akhirnya, 2 Oktober 2009 sekitar pukul 12.00, drama itu berakhir. Sari berhasil dikeluarkan, menyusul Suci lima jam kemudian. Kaki mereka bengkak dengan kulit luar yang mulai mengelupas gara-gara selama 2 hari peredaran darahnya tidak lancar,

Fran Ottu, dokter dari RS Tentara, Padang, memastikan, Suci dan Sari dalam kondisi baik. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Mereka bisa sembuh dengan cepat. Kalau dilihat dari lukanya, luka Sari memang lebih parah, tapi seiring dengan waktu dan pengobatan yang baik, mereka akan baik-baik saja."Ester Sondang