Tangis Pecah, Mahasiswa Karimun Pulang ke Padang

By nova.id, Minggu, 4 Oktober 2009 | 23:20 WIB
Tangis Pecah Mahasiswa Karimun Pulang ke Padang (nova.id)

Kepulangan 31 mahasiswa Karimun dari Padang, Sumbar, pascagempa yang melanda daerah tersebut Rabu (30/9) lalu, disambut isak tangis keluarga yang menyambut kedatangan mereka di pelabuhan domestik Tanjung Balai Karimun, Minggu sore.

Isak tangis keluarga tak terbendung ketika mereka menginjakkan kaki di dermaga setelah melakukan perjalanan dengan Motor Verry (MV) Dumai Ekspress 3 dari Buton, Pekanbaru, Riau pukul 18.00 WIB.

"Syukur pada Allah SWT anak kami pulang dengan selamat," ujar Faisal Taufik, orang tua Istiqomah Ain yang kuliah di Universitas Baitur Rahmah, Padang. Para penyambut yang dipimpin langsung oleh Bupati H Nurdin Basirun menabur beras kunyit kepada para mahasiswa sebagai wujud syukur atas kepulangan mereka dengan selamat ke Karimun. Dalam penyambutan itu turut hadir para pejabat di lingkungan Pemkab dan sejumlah anggota organisasi pemuda Perpat (Persatuan Pemuda Tempatan).

Wakil Bupati Karimun H Aunur Rafiq, selaku penjemput mahasiswa tersebut ke Padang mengatakan, jumlah mahasiswa asal Karimun yang kuliah di berbagai universitas di kota itu sebanyak 92 orang, namun yang berhasil dibawa pulang hanya 32 orang. "Sisanya ada yang sudah kembali lebih awal dan ada pula yang tinggal di tempat keluarganya di Padang,"` ujarnya.

Menurut dia, sesaat setelah tiba di Padang pada Jumat (2/5) sekitar pukul 15.00 WIB, pihaknya langsung membawa para mahasiswa tersebut menginap di Bukittinggi dan selanjutnya berangkat lewat jalan darat ke Pekanbaru. "Kami khawatir terjadi gempa susulan," ucapnya. Dia mengungkapkan kondisi kota Padang pascagempa berkekuatan 7,6 skala Richter itu seperti kota mati. "Namun keadaan mahasiswa kita tidak kurang suatu apapun, mereka selamat dan menginap di tenda kampus Unand sampai kami datang menjemput dan Alhamdulillah hari ini tiba di TBK," katanya.

Di tempat yang sama, Bupati Karimun H Nurdin Basirun mengatakan, pihaknya sengaja menjemput mereka untuk menjamin keselamatan mereka dan tidak terlantar mengingat kondisi kota Padang yang memprihatinkan. "Mereka boleh kembali ke Padang setelah kegiatan perkuliahan kembali normal," ucap dia.

Penyambutan mahasiswa yang dipusatkan di kediaman bupati di Taman Bunga, TBK itu diwarnai pemanjatan doa sebagai wujud syukur atas selamatnya mereka dari musibah. Suasana haru masih menyelimuti hingga acara tersebut berakhir.Ant