Dari sederet ajang adu bakat yang kini kian marak, ada satu yang benar-benar berbeda. Made in Indonesia (MI) demikian nama program musik yang digelar Global TV ini. Bertujuan mencari bakat-bakat baru di dunia musik Indonesia, MI yang masuk season 4 ini tidak mengedepankan kompetisi.
"Kami di sini lebih pada membuka jalan bagi bakat-bakat baru, apakah itu band atau solois agar mereka berkesempatan dilirik recording company," ujar Eksekutif roduser MI Rudi Martonesar. Oleh karenanya, lanjut Rudi, MI tak pernah "mengadu" para pesertanya demi mencari juara.
"Di sini tidak ada menang dan kalah. Hanya ada proses seleksi terhadap peserta yang layak tampil di MI. Jadi dari ribuan peserta yang mendaftar, kami pilih 13 terbaik untuk tampil setiap minggu di MI," terang Rudi yang menerima lebih dari 8 ribu keping CD selama 3 season MI.
Meski tak mencari sosok juara, bukan berarti para peserta MI melempem. Buktinya, sebagian dari alumnus ajang ini berhasil menggapai sukses luar biasa. Sebut saja ST 12, Changcutters, She, dan Drive. "Mereka semua alumnus kami. ST 12 malah merupakan peserta pertama yang tampil di MI," ujar Rudi yang turut senang atas sukses alumnusnya itu.
"Ini membuktikan, saringan atau seleksi di MI benar berkualitas. Tidak asal-asalan," ujar Rudi yang memiliki tim khusus yang bertugas menyeleksi para peserta. Salah satu anggota timnya adalah Erik Setiabudi, sang produser MI.
Untuk menyeleksi peserta, MI memiliki tim khusus. Salah satu anggotanya adalah Erik Setiabudi, sang produser MI. "Mereka yang lolos seleksi dan berhak tampil dalam MI harus memenuhi standar tertentu dalam skill bermusik. Enggak bisa sembarangan," urai Erik yang yakin MI tetap menarik sebagai tontonan, meski tak bersifat kompetitif.
"Format acaranya kami buat sedemikian rupa. Peserta tampil membawakan dua lagu miliknya dan dinilai oleh juri yang terbagi ke dalam dua kelompok. Pertama, Tim Apatis, terdiri dari tiga orang juri yang selalu 'mencela' alias memberi komentar kontra pada peserta yang tampil," ungkap Erik sambil menyebut nama Sule, Jarwo Kuat, dan Budi Dalton.
Kelompok lainnya adalah Tim Analis. "Tim ini juga terdiri dari tiga orang. Yang jadi juri tetap hanyalah Baron 'Soulmate', yang lainnya juri tamu. Komentar juri analis ini lebih bersifat membangun dan memberi semangat pada peserta." Perdebatan kedua kelompok juri saat mengomentari skill, performance, kostum, dan harmonisasi musik kontestan inilah yang menjadi salah daya tarik utama MI.
Usai season 4, MI rencananya akan tampil dalam format baru. "Akan ada audisi di kota-kota besar di Pula Jawa. Di tiap kota hanya akan ada 50 peserta yang tampil on stage untuk diseleksi. Dari sini dipilih empat untuk tampil di empat episode MI," ujar Rudi yang yakin season terbaru dari MI ini akan lebih menggigit dibanding yang sebelumnya.
Anastasia