Pengakuan Joseph Refo (2)

By nova.id, Selasa, 1 Juni 2010 | 02:43 WIB
Pengakuan Joseph Refo 2 (nova.id)

Pengakuan Joseph Refo 2 (nova.id)
Pengakuan Joseph Refo 2 (nova.id)

"Ibunda Reni, Sumatrini Munaji (Foto: Sita) "

Damai Senilai 1,2 M

Sang Eyang, Sumatrini Munaji, yang disurati Aldo, justru mengungkapkan hal berbeda. "Aldo itu cuek sekali, enggak mungkin bisa bikin surat semacam itu," kata ibunda Reni itu. Ia terkejut membaca isi surat yang ditulis anak sulung Reni-Joseph, tertanggal 30 April lalu. Di situ Aldo menyalahkan sang eyang yang dianggapnya ingin memperberat hukuman ayahnya.

Yang lebih membuat sang Eyang terkejut, Aldo menuduhnya berusaha menguasai harta warisan yang merupakan hak dia dan dua adiknya. Harta warisan yang dimaksud, seperti dijelaskan pengacara keluarga mendiang, Sardi, adalah tunjangan kematian dari asuransi Reni. "Karena ayahnya dipenjara, otomatis klaim asuransi bisa diberikan ke wali anak-anak yang masih di bawah umur. Wajar kalau uangnya jatuh ke ibu Reni tapi Joseph ngotot, katanya harus dia yang mengurus (uang). Padahal, dia, kan sedang ditahan," papar Sardi. Memang, lanjutnya, Joseph juga berhak atas klaim tersebut. "Tapi dengan ancaman hukuman di depan mata, mustahil dia bisa mengklaim asuransi yang batas waktunya enam bulan terhitung kematian Reni."

Tunjangan untuk anak-anak itu, kata Sumatrini, akan digunakan untuk biaya hidup dan sekolah mereka. Soal ketiga anak mendiang yang disebut memilih tinggal bersama pihak keluarga Refo, juga dibantah Sumatrini. "Mereka tadinya tinggal bersama Rudi, kakak Reni. Suatu malam keluarga Refo datang dan menjemput paksa. Mereka bertiga sampai menangis karena memang betah di keluarga Rudi."

Bahwa Joseph pernah mengajak damai, ungkap Sardi, adalah benar. "Kami punya surat perjanjian perdamaian yang mereka serahkan. Keluarga tidak mau menandatangani karena merasa kecewa. Kesannya, nyawa Reni mau diganti uang. Di surat itu mereka berjanji memberi deposito senilai Rp 1,2 milyar dan tunjangan Rp 5 juta tiap bulan yang akan cair enam bulan setelah perjanjian ditandatangani," urai Sardi.

Keluarga menganggap, selama ini Reni yang telah keras bekerja menjalankan roda perusahaan yang didirikan pasangan itu. "Sebagai jaminan ke bank, Joseph mendorong Reni meminjam sertifikat rumah Rudi, kakak Reni, agar pinjaman cair. Sekarang, sertifikat rumah itu masih di bank dan saat kami minta pertanggungjawaban, Joseph bilang dia tak mau tahu."

SITA DEWI