Sepuluh tahun lalu, ia bergabung dengan Anand Ashram. Setelah lima tahun berlalu, ia diangkat menjadi terapis. Salah satu pekerjaannya adalah memijat Anand. Tak jarang ia harus menginap. "Memasuki tahun kelima, keganjilan mulai muncul. Awalnya saya tak pernah berpikir negatif. Saya sangat memuja Anand, " tuturnya.
Dah mulai bingung ketika Anand minta dipijat di daerah-daerah sensitif, di bagian perut bawah, dan di selangkangan. Sebelum dipijat, Anand juga selalu mengingatkan Dah untuk menutup dan mengunci pintu kamar. Walau batin Dah sempat berontak, tetapi secara fisik ia merasa tak berdaya.
Lama-kelamaan, lanjut Dah, tindakan pelecehan itu mulai meningkat. Anand mulai menyentuh bagian tubuh Dah. "Saya dipegang di daerah payudara dan digerayangi." Takut, malu, dan merasa diperlakukan tak semestinya, ia lalu bercerita kepada suaminya, Chandra (38), yang bekerja sebagai pegawai kebersihan di Anand Ashram.