Dalam menjalin kerja sama, Putra tak menerapkan bentuk usaha franchise, namun ia lebih senang menggunakan sebutan mitra usaha. Dalam pola mitra usaha, Goodtea hanya menjual semua perlengkapan booth dan menyediakan bahan baku teh bagi mitra usahanya. Kepada mitra usahanya, ia menjual tiga jenis paket usaha.
Paket Silver A seharga Rp 4,5 juta. Mitra usaha akan mendapatkan sebuah booth knock down yang bisa ditempatkan di mana-mana, perlengkapan membuat teh, mulai teko, saringan, kotak es, gelas teh, dan lainnya. Sedangkan paket Silver B dijual seharga Rp 5,5 juta. Isinya sama dengan Silver A, tapi dengan tambahan sebuah mesin penutup gelas.
Sedangkan paket ketiga adalah Trycycle booth yang dijual dengan harga Rp 8,5 juta. Paket ini berupa gerobak roda tiga yang bisa dikayuh seperti becak, yang di dalamnya sudah dilengkapi peralatan teh seperti yang ada pada Silver B. "Trycycle ini fungsinya untuk keluar masuk kampung atau menuju ke tempat keramaian," papar Putra.
Yang meringankan bagi calon mitra, Putra tak memberi kewajiban untuk melakukan survei seperti yang dilakukan pelaku usaha lain jika akan bekerja sama. Begitu calon mitra usaha datang dengan memilih jenis paket usaha yang diinginkan, maka akan diterima. "Soalnya, yang mengetahui lokasi ramai atau tidak, ya calon mitra usaha itu sendiri," imbuh Putra.
Jika usahanya berjalan, lanjut Putra, pihaknya akan menyuplai teh dan gelas plastik berlogo Goodtea yang memang sudah menjadi kewajibannya. Produk teh lain, papar Putra, biasanya begitu teh habis, baru akan membeli ke distributor yang ditunjuk.
"Kalau kami tidak begitu. Cukup SMS, tim kami langsung datang untuk menyuplai semua kebutuhan, kecuali es batu, gula pasir, dan sedotan yang memang bisa dibeli di luar pihak kami," terang Putra yang kini memiliki kebun teh sewaan di Jawa Barat. Hingga saat ini, Putra menyediakan tiga jenis teh yang berbeda yakni jasmine tea, green tea, dan black tea, yang masing-masing dijual Rp 2500 per gelas.
Untuk menjaga kualitas dari teh yang dijual, lanjut Putra, ia memiliki tenaga yang secara diam-diam membeli ke booth-booth Goodtea layaknya pembeli pada umumnya. Tugas utamanya, mengecek apakah mitra usahanya sudah menjual teh sesuai dengan standar yang ditentukan pihak manajemen Goodtea.
Gandhi Wasono M.