Mengenang Gus Dur: Tiap Lebaran Dapat Jutaan

By nova.id, Selasa, 5 Januari 2010 | 05:06 WIB
Mengenang Gus Dur Tiap Lebaran Dapat Jutaan (nova.id)

Mengenang Gus Dur Tiap Lebaran Dapat Jutaan (nova.id)

"Setelah Gus Dur meninggal, Mono masih berniat untuk terus bekerja di kediaman keluarga Wahid. (Foto: Eng Naftali/NOVA) "

Inilah Ismono (23), satu dari delapan pria yang sehari-hari memperlancar aktivitas Gus Dur. Tugas utama Ismono sebagai tukang kebun yang membersihkan dan merapikan halaman rumah, merawat tanaman bersama satu rekannya. Sementara tujuh pria lainnya, tugasnya bervariasi. Ada sopir, asisten pribadi, dan ajudan.

Disamping merawat kebun, Mono kadangkala diminta membantu Gus Dur menuntun ke kamar mandi dan menggandeng ke ruangan pribadi. "Kadang juga disuruh mengantarkan sarapan dan teh. Saya jarang bicara sih dengan Bapak. Paling menyapa dengan salam."

Tiga tahun bekerja dengan Gus Dur, belum sekali pun pernah dimarahi. "Bapak dan Ibu orangnya baik, kok. Ramah, murah hati dan tidak pernah marah. Sekarang saya merasa kehilangan Bapak. Kehilangan sekali," terang pria asal Desa Kalibeber, Wonosobo ini.

Hal lain yang membuat Mono betah, lantaran uang lebaran yang diberikan keluarga Gus Dur begitu melimpah. "Saya diberi Rp 2 juta. Pernah juga Rp 3 juta. Itu di luar gaji bulanan saya."

Pernahkah Gus Dur marah pada anak atau istrinya? "Saya tidak pernah melihat Bapak marah. Paling kalau sedang marah, pas ada orang nanya-nanya. Kalau sudah gitu, paling jawabannya, "Gitu aja, kok, repot."

Rini