SN (44) ditemukan pingsan dengan mulut berbusa di kamar wisam Marga Jaya, Jalan Asada Jawa II, Desa Mulya Hajar, Bogor Selatan, hanya mengenakan celana dalam, Sabtu siang. Diduga teman pria yang menjadi selingkuhannya telah membius wanita asal Kampung Curug RT 04/12, Desa Pakansari, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jabar.
Pertama kali, SN ditemukan oleh petugas kamar hotel, dikira korban sudah tewas, lalu petugas hotel segera memberi tahukan temuanya ke pihak kepolisian. Oleh pertugas kepolisian SN yang masih bernafas lalu di bawa menggunakan mobil patroli Polresta Bogor, menuju UGD Rusamah Sakit PMI Bogor.
Di rumah sakit, SN mendapatkan perawatan intensif, namun karena kondisinya masih lemah dan setengah sadar petugas kesulitan mendapatkan keterangan dari koban. "Kita belum bisa mendapatkan keterangan resmi dari korban, karena kondisinya yang belum pulih total," ucap Kapolsek Bogor Selatan AKP Taojiri saat ditemui di UGD RS PMI.
Dari keterangan dikumpulkan pihak kepolisian melalui pertugas wisma Marga Jaya, berdasarkan kwitansi pembayaran atas nama korban yakni Heppi Kinan diketahui chek in Jumat (1/1) sekitar pukul 11.51 WIB. Dalam daftar kwitansi atas nama Heppi terdaftar sebagai warga Jalan Cipinang Cipedak RT 2/3, Cipinang, Jakarta Timur, menempati kamar nomor 20 dengan tarif Rp 220 ribu permalam. Seharusnya Sabtu (2/1) pukul 11.59 WIB yang bersangkutan telah chek out, namun hingga pukul 12.00 WIB siang korban belum kelua dari kamar hotelnya.
"Karena hingga batas waktu sudah habis kita mengecek kemar, untuk memastikan apakah penyewa sudah keluar atau mau memperpanjang sewa kamar. Ternyata kami mendapati wanita tersebut dalam kondisi mengenaskan hanya mengenakan celana dalam dengan mulut berbusa," tutur Arifin selaku supervisor Wisma Marga Jaya menceritakan kejadian tersebut.
Melihat kondisi tersebut, tanpa berani menyentuh korban, Arifin langsung memberitahukan pihak yang berwajib. Kepala satuan Samapta Polresta Bogor, AKP Arif Gunawan, bersama petugas lainya tiba di Wisma Marga Jaya dan langsung melakukan pengecekan terhadap korban. Setelah diperiksa, polisi mendapati perut wanita tersebut masih bergerak, dan langsung dibawa ke RS PMI dengan menggunakan mobil patroli untuk diberikan pertolongan pertama. "Kondisinya sudah sekarat, kita berinisiatif langsung membawa ke rumah sakit untuk menyelamatkan nyawanya, untunglah masih bisa diselamatkan," ujar Arif.
Padatnya jumlah kendaraan dan jarak tempuh yang cukup jauh antara wisma dengan RS PMI yakni sekitar 7 km, pihak polisi berhasil menembuh keramaian jalan selama 15 menit dengan bantuan sirine mobil patroli. Arifin mengaku cukup panik dengan kondisi korban, karena dari mulut korban mengeluarkan buih dan berbau obat-obatan. "Saya panik saja, waktu di mobil saya yang kepala korban saya pangku biar tidak jatuh saat dijalan," ungkapnya.
Setelah setengah sadar, SN yang ditanyai mengaku menginap dengan teman prianya, yang sudah tiga bulan dikenalnya. "Sudah tiga bulan pacaran dengan dia," ucapnya dengan suara lemah. Dari pengakuan SN, pagi hari sebelum kejadian dia bersama prianya itu minum jamu. Setelah itu dia tidak sadarkan diri. "Saya tidak tau kalau saya pingsan, saya baru sadar saya sudah di rumah sakit ini," terangnya.
Setelah sadar dan mengetahui kondisinya, dan menanyakan keberadaan barang berharga miliknya. Dia baru sadar bahwa gelang emas yang dipakai olehnya hilang, selain itu dia juga membawa tas yang isinya HP dan uang Rp 800 ribu. Saat ini polisi masih mengembangkan kasus tersebut dan mengumpulkan bukti-bukti di lokasi kejadian.
Setelah melakukan pengecekan, seorang petugas anggota Polsek Bogor Selatan, tidak menemukan barang yang dimaksud. Di kamar yang ditempati dua sejoli beda jenis itu, polisi hanya menemukan botol kosong merek Hemaviton, sisa nasi dan gado-gado.Ant