Geger Bayi Berkelopak Mata Terbalik

By nova.id, Minggu, 13 Desember 2009 | 23:59 WIB
Geger Bayi Berkelopak Mata Terbalik (nova.id)

Warga Kota Serang, Banten, Minggu, digegerkan dengan adanya seorang bayi yang dilahirkan dengan kelopak mata terbalik, bibir sumbing serta bagian kanan lehernya tumbuh benjolan sebesar ibu jari orang dewasa.

Puluhan warga nampak berkerumun di Pos Kesehatan Pondok Pesantren (Pos Kestren) Fahmil Quran milik KH Syamsul ,di Kampung Kubang Apu Masjid, Kelurahan Trondol, Kota Serang, tempat bayi tersebut berada.

Bayi yang lahir Rabu (9/12) sekitar pukul 07.30 WIB dan mempunyai banyak kelainan fisik tersebut adalah anak kandung dari pasangan suami istri Ilham Mulyadi (30) dan Masitoh (29) warga Kampung Cidahu, Desa Mekar Wangi, Kecamatan Cisayung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Ditemui dilokasi, Samsuri, paman bayi tersebut, mengatakan,selama hamil, Masitoh tinggal di Tasikmalaya bersama suaminya yang bekerja di tempat percetakan, namun menjelang kelahiran ibu bayi yang kemudian diberinama Nur Hikmah itu berada di Serang. "Tanggal delapan (Selasa), Masitoh dan suaminya sudah ada di Serang untuk menghadiri pernikahan saudaranya," kata Samsuri, Minggu sore.

Setelah menghadiri hajatan itu, lanjut Samsuri, pagi harinya Masitoh merasakan perutnya mulas seperti akan melahirkan. Oleh suami dan keluarganya, segera Masitoh di bawa ke Bidan Dede di sekitar Kampung Kubang Apu.

Proses persalinan berjalan lancar. Tapi sayang, setelah keluar dari rahim sang ibu, di tubuh bayi mungil ini ditemukan beberapa kelainan yakni ada benjolan seperti tumor di dekat telinga sebelah kanan, kelopak matanya pun terbalik, dan mengalami bibir sumbing. Melihat kelainan itu, Bidan Dede menyarankan agar Masitoh dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawan intensif.

"Awalnya bayi ini dibawa ke RSUD Serang, tapi karena kamar penuh, pihak keluarga memutuskan untuk membawanya ke Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi Asih," ujar Samsuri. Di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Budi Asih, Nur Hikmah mendapat perawatan medis selama tiga hari. Dan dokter menyarankan agar dilakukan operasi.

"Kata dokter di Budi Asih biaya operasinya sekitar Rp200 juta. Budi Asih juga ngga punya alatnya. Operasi bisa dilakukan di RS Krakatau Medika Cilegon atau di RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo)," jelas Samsuri.Ant