Esoknya, ketika Febri dikabarkan meninggal, seluruh guru dan teman-teman sekolahnya geger. "Febri memang bukan siswa yang menonjol dan banyak bicara, tapi pada teman-temannya, beberapa hari sebelum meninggal dia sempat curhat soal ibunya yang selingkuh," tutur wali kelas Febri, Tinur Mina Silaban, BA.
Teman Febri sejak SD hingga SMP, Tyas, membenarkan. "Beberapa hari lalu, mata Febri bengkak seperti habis menangis. Tapi dia tidak cerita apa-apa ke saya. Minggu sekitar pukul 13.30, saya sempat telepon dia, ngajak main, tapi katanya dia belum mandi dan belum izin ayahnya. Eh, usai Maghrib saya dapat kabar Febri meninggal. Kaget dan sedih sekali."
Minggu (1/11) nahas itu, Suriyanto dan istrinya pergi sekitar pukul 15.00. Saat itu, kondisi perumahan ramai. Neneng Mulyanah (35), tetangga Suriyanto, bertutur, taman di depan rumahnya tengah dipenuhi anak-anak yang tengah bermain ayunan. Termasuk keponakannya. "Anak-anak itu ditemani pengasuhnya. Waktu itu saya juga baru saja pulang dari rumah Bu Yuni, menyuapi keponakan. Rumah Bu Yuni di sebelah kanan rumah Pak Yanto."
Rini Sulistyati