Kisah Heroik Sang Ibu: "Saya Kasihan Sama Emak..." (3)

By nova.id, Jumat, 6 November 2009 | 19:19 WIB
Kisah Heroik Sang Ibu Saya Kasihan Sama Emak 3 (nova.id)

Kisah Heroik Sang Ibu Saya Kasihan Sama Emak 3 (nova.id)

""Selain perampokan, kami akan menjerat pelaku dengan pasal pemerkosaan," kata KAsatreskrim Polres Malang, AKP KusworoWibowo, SH, Sik "

Tak hanya pada Lia ia menanggung beban berat, tapi juga saat menceritakan kejadian itu pada Mardi, suaminya yang keesokan harinya datang dari hutan.

"Saya bisa memahami, sebagai suami dia pasti sakit hati sekali istrinya diperlakukan sepertri itu," kata Wj sambil melirik suaminya yang berada di sebelahnya.

Karena itu ia berharap semua pelaku tertangkap dan medapat hukuman berat karena perbuatan jahat mereka. Apalagi, hingga kapan pun, rasa trauma itu tak bakal hilang dari hidupnya. "Sampai saat ini, saya masih belum berani tidur di rumah sendiri. Saya masih ngungsi di rumah keponakan," katanya.

TertangkapJelas, Mardi (54) mengaku sakit hati dan terpukul atas musibah yang menimpa anak-istrinya. "Setelah diberitahu, rasanya dada ini panas. Tapi saya tahan karena semua ini, kan, musibah," kata Mardi yang berusaha bersabar hati.

Ada rasa sesal menggelayut di benaknya karena ia merasa tak bisa melindungi istrinya dari aksi kejahatan yang brutal. Tapi, di sisi lain, "Saya harus kerja yang letaknya puluhan kilometer dan masuk hutan, demi memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Bagaimana lagi? Kalau tidak kerja seperti ini, lalu darimana saya bisa menghidupi keluarga," ucapnya.

Masih menurut Mardi, malam itu pelaku menyatroni sembilan rumah di desanya, termasuk rumahnya. Namun, dari sembilan tempat itu, yang berhasil hanya di empat rumah, sedang lainnya keburu ketahuan penghuninya. Beruntung, dalam waktu singkat salah satu dari ketiga pelaku tersebut berhasil diungkap. Polisi pun yakin, akan segera bisa menangkap dua lainnya.

Bagaimana dengan Lia? Meski tampak malu-malu, gadis kecil ini cukup lancar menceritakan peristiwa nahas itu meski kadang di tengah percakapan, matanya terlihat berkaca-kaca. "Saya kasihan sama Emak. Saya sayang Emak," ucap gadis yang bercita-cita jadi guru ini.

(Tamat)

Gandhi Wasono M.