Bayi Diculik Dalam Sekejap (1)

By nova.id, Kamis, 5 November 2009 | 00:09 WIB
Bayi Diculik Dalam Sekejap 1 (nova.id)

Bayi Diculik Dalam Sekejap 1 (nova.id)

""

Cuma sekejap suami-istri ini mengecap kebahagiaan punya anak. Dua hari setelah dilahirkan, si bayi diculik perempuan yang mengaku keluarga. Kata pihak RS, ini musibah. Ayah si bayi pun menyangkal, "Ini bukan musibah!"

Di Ruang Kunthi RSUD Semarang, Dwi Setyowati (33) terbaring lunglai. Ibu asal Demak (Jateng) ini seperti tak berhenti menangis. Suaminya, Muhamad Yahron (31), duduk di lantai dengan wajah tertunduk. Padahal, harusnya mereka bahagia karena baru memperoleh momongan yang kedua lewat operasi caesar.

"Sebenarnya keluarga kami sudah komplet. Si sulung, kan, perempuan, lalu dapat anak lelaki." tutur Yahron (Rabu, 28/10). Sayang, "Bayi kami diculik orang, justru masih di RS. Saya berharap dapat pelayanan baik di sini, tapi ternyata seperti ini." Saat ditemui tabloidnova.com, ia lalu berkisah, Senin (19/10), mengantar istrinya ke RS itu karena percaya pada pelayanannya. "Anak pertama kami lahir di sini."

Selasa, Dwi melahirkan. "Wah, senang sekali dapat anak lelaki. Apalagi, bayinya sehat, beratnya 4,3 Kg. Karena masih lemah, istri saya belum bisa gendong, cuma bisa lihat saja. Kami memang belum menyiapkan nama tapi yang jelas kami bahagia sekali."

Mengaku Saudara

Tak ada yang ganjil di RS itu hingga Kamis (22/10), Dwi minta Yahron pulang ke Demak untuk menjemput anak sulung mereka. "Katanya, dia kangen Sita, si sulung. Rencananya, setelah menjemput Sita, langsung balik ke RS." Belum lagi kembali ke RS, saat masih di rumah, ponsel Yahron berbunyi. Sang istri menelepon dengan kabar amat mengejutkan, "Katanya, bayi kami hilang. Tentu saja saya sangat panik. Pikiran saya tidak tenang."

Yahron pun urung mengajak Sita dan buru-buru kembali ke RS yang jaraknya sekitar satu jam perjalanan dari rumahnya. Sepanjang perjalanan, berbagai pertanyaan menghiasi benaknya. Kok, bisa raib? Bagaimana mungkin hal itu terjadi?

Bayi itu sendiri diketahui hilang sore hari, sekitar jam 15.00, setelah dibawa perawat untuk dimandikan. "Biasanya, habis dimandikan, diantar kembali ke kamar istri saya." Tunggu punya tunggu, si bayi tak kunjung kembali. Dwi yang kondisinya lemah, akhirnya memaksakan diri turun dari ranjang karena perawat tak juga membawa bayinya. "Dia langsung menangis histeris ketika dapat kabar, bayi kami ternyata dibawa kabur orang."

Setidaknya, itulah cerita yang didengar Yahron. Bayinya memang sudah dimandikan seorang perawat kemudian diserahkan kepada siswa perawat yang sedang magang untuk dikembalikan ke ibunya. Namun sebelum sampai ke tangan Dwi, si siswa magang tadi disapa perempuan sekitar 30-an tahun yang mengaku saudara Dwi. Katanya, dia yang akan mengantar bayi itu ke ibunya. Tanpa curiga dan mengecek terlebih dulu, si bayi. "Anak saya pun langsung dibawa kabur," kata Yahron yang sehari-hari bekerja sebagai petani.Henry Ismono/bersambung

Foto: Henry Ismono