Para demonstran berjalan dari kawasan Monas menuju gedung MA menyuarakan, "Tolak Pailit! Tolak Pailit!" sambil disertai alunan musik dari band pengiring. "Kalau TPI dipailit, Anda akan kehilangan program-program dangdut. Adik-adik tidak bisa lagi menonton Upin dan Ipin!" itulah beberapa kalimat yang diserukan para demonstran.
Koordinator lapangan unjuk rasa Erick Tamalagi kepada tabloidnova.com menjelaskan, aksi mereka hari ini sekaligus menyampaikan intervensi gugatan atas putusan Pengadilan Niaga Jakpus. "Kami minta MA tolong memperhatikan nasib kami karyawan. Begitu dipailit, yang namanya TPI bubar. Karyawan mau ngapain?" ujar koordinator lapangan unjuk rasa Erick Tamalagi kepada tabloidnova.com.
Aksi damai ini dilakukan Serikat Pekerja karena manajemen tidak lagi bisa berbuat apa-apa. "Kami memperjuangkan nasib kami sendiri. Tidak diboncengi pihak-pihak yagn bertikai," lanjut Erick seraya menambahkan, sejauh ini karyawan masih mendapat gaji dan program-program siaran masih berjalan seperti biasa.
Pria yang sudah bekerja selama 14 tahun di TPI ini berharap, keputusan yang akan dikeluarkan nanti memberi jaminan kepada karyawan. Bukan malah menjadikan karyawan sebagai korban. "Ini kan pertarungan antara pemilik lama dan pemilik baru. Dua gajah bertarung, kami pelanduk enggak mau jadi korban."
Astri