"Dia ingin mencari keberadaan ibu dan kakaknya di Nias, tapi dilarang oleh keluarga angkat pertama karena alasan biaya," terang Seto. Dari keluarga angkat pertama itu, Syid sering menerima kekerasan hingga memutuskan kabur.
Setelah kabur, ia lalu membuntuti Etty Rochyati di pasar yang kemudian mengangkatnya sebagai anak. Selama tinggal bersama keluarga Etty, Syid merasa lelah harus bekerja terlalu keras dan sering dimarahi. Ia juga mengaku terkekang dan sakit hati karena sering menerima perkataan yang menyakitkan hati.
"Perpaduan kerinduan terhadap keluarga kandung dan tekanan batin karena perlakuan yang ia terima itulah yang ditengarai mendorong perbuatannya." Meski begitu, Syid juga mengaku tidak melupakan kebaikan keluarga Etty karena telah mengurusnya.
Selama kurang lebih satu jam berdialog, tidak tampak keanehan psikologis yang ditunjukkan Syid. "Saya lihat dia normal, relatif cerdas dilihat dari dialog yang selalu nyambung dan lancarnya dia bercerita. Jawaban-jawabannya pun relatif konsisten." Lalu dari mana ia dapat ide melakukan pembunuhan? "Katanya dari tayangan berita kriminal di televisi. Termasuk adegan reka ulang kejadian pembunuhan."
Benarkah pengakuan Syid? Entahlah. Yang jelas, Ijul tegas-tegas menepis jika mendiang ibunya dikatakan kerap melakukan kekerasan terhadap Syid, "Nyubit saja tidak pernah," sergahnya.Sita Dewi