Saat membaca balasan SMS itu, "Anak saya terus menangis. Apa pantas dia itu dikatakan oleh suami? Istrinya sedang mengandung, tapi SMS yang dikirim justru sangat menyakitkan." Tak heran, tambah Mega, berkali-kali Derma berucap ingin meninggal setelah melahirkan. "Dia bilang, tak ada gunanya hidup. Saya yang mendengarnya saja sedih."
Entah karena tekanan batin atau apa, Derma mendadak sesak napas ketika kehamilannya masuk bulan ke delapan. Dokter juga menyarankan agar segera dioperasi. "Saya lalu mengabari Tumpak agar segera ke Medan. Pihak RS perlu tanda tangan persetujuan operasi. Tapi Tumpak tak mau datang. Alasannya, tak ada ongkos."
Alhasil, agar operasi berjalan lancar, pada RS Mega mengatakan, suami Derma sudah meninggal. "Biar saya dan suami saya yang menandatangani persetujuan operasi," kata Mega dengan wajah geram.Debbi Safinaz / bersambung