Kata Bianca, selama periode tersebut, ia merasa sangat tersiksa bekerja dengan Alanis dan Mario. Bayangkan saja, menurut keterangan Bianca, ia dipaksa kerja 12 jam sepanjang malam mengawasi bayi Alanis-Mario yang bernama Ever yang baru saja lahir. Bahkan kata Bianca lagi, ia selalu dikunci di kamar anak Alanis saat ia tidur di malam hari, supaya Bianca tidak meninggalkan bayi mereka.
Bahkan ia tidak diizinkan untuk makan malam. Satu-satunya waktu luang yang dimiliki Bianca adalah ketika Alanis atau Mario sedang bersama bayi mereka atau ada nanny yang bertugas jaga di siang hari sudah datang. Bianca mengaku menerima bayaran yang pantas dari Alanis, tapi ia tetap menuntut tunjangan hingga Rp 1 miliar karena mengaku sudah tersiksa secara emosional.
Alanis yang kini berusia 39 tahun tampaknya belum memberikan komentar apapun mengeani perkara ini. Tapi dalam sebuah wawancaraa dengan Today, Alanis sempat berkisah soal keputusannya melahirkan Ever di rumah, bukan di rumah sakit, Desember 2011 silam. "Aku memang tak pernah membayangkan diriku melahirkan di rumah sakit. Rumahku seperti tempat perlindunganku yang utama. Saat itu aku seperti berada di dunia lain. Aku harus menjadi tentara untuk diriku sendiri dan fokus untuk mengeluarkan makhluk luar biasa dari perutku," kenang Alanis.
Kata Alanis lagi, saat itu, ia sangat mengandalakan jasa sang suami yang berprofesi sebagai rapper. "Suamiku selalu berada di dekatku sepanjang waktu. Ia adalah pahlawanku. Dan selainnya terserah pada Tuhan," ungkap Alanis lagi.
Yetta/Tabloidnova.com