Disangka Teroris, Ramon Tungka Disidang Secara Adat

By nova.id, Rabu, 25 September 2013 | 10:18 WIB
Disangka Teroris Ramon Tungka Disidang Secara Adat (nova.id)

Disangka Teroris Ramon Tungka Disidang Secara Adat (nova.id)

"Ramon Y Tungka (Foto: Fadoli) "

Tak banyak roang yang berkesempatan untuk berkeliling Indonesia dan menikmati semua pemandangan alam nan mempesona sekaligus menyerap kebudayaan dan adat istiadat di setiap daerah. Tapi itulah yang baru saja dilalui oleh aktor seksligus presenter, Ramon Tungka. Dipercaya sebagai pemandu acara program 100 Hari Keliling Indonesia yang tayang di Kompas TV, Ramon sangat beruntung bisa mengalami petualangan seru tersebut.

Berbulan-bulan, Ramon menghabiskan waktunya menjelajah Nusantara. Berawal dari Jakarta, kemudian menyusuri Sumatera, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua. Pulang ke Jakarta kembali, tentu saja ayah satu anak ini membawa sejuta cerita suka dan duka. Salah satunya adalah ketika Ramon dan rombongan sempat disidang secara adat oleh petinggi-petinggi adat di Kalimantan.

"Waktu itu kami sedang ada di sebuah desa di Kalimantan. Saat itu kami memang memasuki wilayah Taman Nasional. Di malam kedua kami menginap di hutan itu, kami didatangi beberapa orang bersuku Dayak. Ternyata mereka itu kepala desa, kepala adat dan panglima perang suku Dayak. Kami dituduh masuk tanpa izin, padahal saat itu kami sudah berkomunikasi dengan Departemen Kehutanan. Mereka sempat menyangka kami teroris. Akhirnya kamera disita dan kami dijanjikan akan dilepaskan subuh keesokan harinya. Tapi keesokan harinya ada banjir besar, terpaksa kami digiring ke sidang adat di desa mereka. Untungnya, semua bisa selesai dengan baik," kenang Ramon saat berbincang khusus dengan tabloidnova.com..

Selama perjalanan berkeliling Indonesia itu, Ramon mengaku tak hanya bisa menikmati keindahan Indoensia belaka, tapi juga sekaligus mencermati segala permasalahan dan kebobrokan di daerah-daerah pedalaman yang belum tersentuh pembangunan. "Saya melihat masih banyak penduduk yang miskin, pembangunan tidak merata. Tapi saya juga melihat, justru di tengah keterbatasan itu, mereka ternyata bisa hidup lebih bahagia," ungkapnya lagi.

Yetta/Tabloidnova.com