"Awalnya, temanku namanya Belinda punya resep crumble cake dari Belgia. Akhirnya kami coba membuatnya. Lama-lama kami mencoba untuk menjualnya di Frangipani Café, ternyata banyak peminatnya. Sekarang sudah berkembang jadi beberapa macam seperti cherry crumble, blueberry crumble, apple crumble dan lum crumble," kata Rianti bertutur soal kafe miliknya yang juga berada di satu kompleks dengan Spa Bale-Bale yang juga dikelolanya.
Bermodalkan promosi dari mulut ke mulut dan didukung jejaring sosial, lama-lama produk crumble cake milik Rianti mulai digilai banyak orang. Dari awalnya membuat di dapur sendiri, karena pesanan bertambah, Rianti dan rekannya memutuskan untuk membuat dapur sentral sendiri. "Iya, crumble cake ini jadi signature dish di Frangipani Café. Dulu, sih, kami ngerjain semua sendiri pakai oven terbatas. Untung nanti sudah ada central kitchen bulan depan.," ujar Rianti yang mengakui masih mengolah sendiri semua pesanan crumble cake.
"Kalau aku lagi enggak bisa, seperti syuting atau ada kesibukan lain, syukurnya temanku yang lain bisa membantu dan mengerti. Rencana ke depan sih nanti masih mau diperbaharui, soal rasa dan packaging juga," tambah Rianti yang menganggap bisnis sebagai tabungan masa depan. Untungnya, bisnis Rianti ini juga didukung sepenuhnya oleh suami dan keluarga.
"Cas lebih banyak involve di kafe. Biasanya semua menunya harus di-casting dulu sama dia. Ya, kalau enggak enak dibilang enggak enak. Ha ha ha. Inangku (Rianti menyebut mertuanya dengan sebutan Inang, Red.) juga pertama kali yang membelikan oven supaya aku bisa membuat crumble cake," tambah Rianti.
Yetta/Tabloidnova.com