Saat mempersiapkan skripsinya, Ipul merasakan stres bukan main. Pasalnya, Ipul sampai harus delapan kali mengganti mengalami revisi. "Stres juga ya, kalau salah ya balik lagi. Ada kali saya delapan kali revisi, judul salah, dan lain lain. Enggak ada prioritas, saya banyak konsultasi. Saya tetap butuh bantuan dan enggak bisa tidur. Terakhir kemarin revisi terakhir dan besok finalnya. Besok pagi jam 08.00 semoga lancar, besok saya hadapi tiga dosen penguji," kata Saipul.
Kasus kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan Saipul merasakan jadi tersangka sempat membuatnya terinspirasi untuk mengangkatnya untuk sidang skripsinya. Namun hal itu ia urungkan. "Judulnya wanprestasi terhadap jual beli rumah, kan perdata, kalau pidana saya akan ambil kasus saya. Saya angkat ini karena hampir terjadi di masyarakat kita dan memang real," katanya.Okki/Tabloidnova.com