Menteri Kehutanan Ancam Deportasi Harrison Ford

By nova.id, Jumat, 13 September 2013 | 05:02 WIB
Menteri Kehutanan Ancam Deportasi Harrison Ford (nova.id)

Menteri Kehutanan Ancam Deportasi Harrison Ford (nova.id)

"Foto: Hai-Online.com "

Belum lama ini, aktor Hollywood Harrison Ford (71) dituduh telah menghina institusi negara dalam kunjungannya ke Indonesia untuk membuat film dokumenter. Akibat tuduhan ini pula, Ford kini menghadapi ancaman deportasi. Tuduhan ini bermula ketika Ford mengkonfrontasi Menteri Kehutanan Zulkifi Hasan dalam sebuah wawancara tentang penebangan hutan liar dan perubahan iklim.

Dalam berita yang dilansir dari The Guardian, Zulkifi mengaku syok dengan cara Ford melakukan wawancara dan mengeluh dirinya tak diberi waktu untuk mempelajari pertanyaan-pertanyaan yang dilemparkan oleh Ford sebelum syuting.

"Tiba-tiba wajah saya di-make up dan langsung diwawancara," ujar Zulkifi. "Saya hanya diberi kesempatan untuk memberi satu-dua komentar saja."

Ford yang beberapa saat lalu berperan dalam film Star Wars ini memang sudah cukup lama berada di Indonesia. Ia di sini untuk membuat satu episode dari rangkaian film dokumenter tentang perubahan iklim yang berjudul Years of Living Dangerously. Serial ini rencananya akan ditayangkan di kanal Showtime, sebuah kanal televisi terestrial di AS pada April 2014. Selain Ford, serial ini juga akan menampilkan Matt Damon dan Arnold Scharzenegger.

Di Indonesia, Ford berkeliling berbagai daerah untuk melakukan wawancara dengan aktivis dan aparat pemerintah, termasuk di antaranya adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Wawancara yang dilakukan seputar kebakaran hutan, konservasi lahan, dan perkebunan kelapa sawit.

Rupanya wawancara yang dilakukan Ford membuat Menteri Kehutanan tersinggung. Zulkifi pun lantas mengancam akan mendeportasi Ford. Padahal, Ford juga sudah dijadwalkan untuk meninggalkan Indonesia pada hari Kamis ini.

"Tidak ada perlakuan khusus meskipun dia adalah seorang aktor hebat," ujar juru bicara kepresidenan, Andi Arief. "Bahkan, kru film dan mereka yang membantunya di Indonesia juga harus dipertanyakan, apa motif mereka mempermalukan institusi negara. Jika perlu, dia akan dideportasi."

Usut punya usut, rupanya Ford menyaksikan secara langsung kegiatan pembabatan hutan ilegal di taman nasional Tesso Nilo, Sumatra. Ia pun bertanya kepada Zulkifi, mengapa ada pembabatan hutan di area yang dilindungi dan pelakunya dibiarkan bebas.

"Dia sangat emosional," lanjut Zulkifi. "Saya bisa mengerti, ini pertama kalinya seorang warga Amerika datang ke Indonesia dan melihat Tesso Nilo. Mungkin ia ingin siapapun yang terlibat dengan kegiatan ilegal ini langsung ditangkap. Saya bilang kepadanya, illegal logging adalah isu yang rumit di Indonesia dan pemerintah sudah melakukan berbagai pendekatan untuk mengatasinya."

Ajeng