Rayi misalnya, ia penggemar panganan ringan seperti es krim dan kue muffin, makanya ia membuka bisnis itu bersama keluarganya. "Sampai sekarang jalan bisnis es krim dan muffin," kata Rayi saat dijumpai di acara Filckr Seleb, Poste Kitchen and Bar, The East Building, Jalan Lingkar Mega Kuningan E.3.2 No. 1, Jakarta Selatan, Selasa (10/9). Lain lagi dengan Asta, pria yang mengaku menyukai kudapan durian itu memanfaatkan dunia maya untuk mempromosikan panganannya. Asta dan keluarganya memilih rendang rawit seperti abon untuk dijual. Bahkan, barang dagangan Asta itu sudah sangat terkenal di forum Kaskus. "Alhamdulillah, lumayan banyak peminat di Kaskus," kata Asta sambil tertawa. Sementara itu, Nino punya kuliner lain yang menjadi andalannya. Mie ramen yang populer di Jakarta dinilai Nino menjadi peluang bisnisnya. Ia dan sang ayah sudah membuka gerai di kawasan Kemang dan Depok. "Gue sama bokap bikin Gerobak Ramen. Orang lihat ramen di Jepang makanan kaki lima. Makanya pingei bawa budaya itu ke Jakarta. Gerainya di Kemang dan Depok," kata Nino. Ketiganya punya bisnis kuliner yang berbeda-beda. Namun mereka punya cara berpromosi yang sama yakni melalui dunia maya. "Sosmed (sosial media) itu inovasi yang kita syukuri. Bayangin kalau enggak ada sosmed untuk promosi," kata Nino. Okki/Tabloidnova.com