Pangeran Harry Bawa Cerita Mencekam Dari Medan Perang

By nova.id, Jumat, 6 September 2013 | 12:03 WIB
Pangeran Harry Bawa Cerita Mencekam Dari Medan Perang (nova.id)

Pangeran Harry Bawa Cerita Mencekam Dari Medan Perang (nova.id)

"Pangeran Harry (The Guardian) "

Di balik penampilannya yang flamboyan, Pangeran Harry, pemegang urutan ketiga penerus tahta Kerajaan Inggris ini ternyata adalah sosok tentara yang luar biasa. Tak ingin dibeda-bedakan dengan rekannya sesama tentara Inggris, Pangeran Harry terlihat bekerja sungguh-sungguh saat diterjunkan selama 4 bulan dalam sebuah misi militer di daerah konflik, Afganistan, tahun 2012 silam.  Awalnya, Harry memang tak ingin kepergiannya ke Afganistan dipublikasikan terlalu luas, karena takutnya, ia akan diperlakukan berbeda. Tapi bagaimanapun, Harry adalah sosok orang penting. Maka tak heran jika di bulan September 2013 lalu, kabarnya pihak tentara Taliban mengancam akan membunuh Harry di medan perang.  Mendengar ancaman tersebut, tentu pihak militer Inggris tak mau mengambil resiko. Mereka langsung mengamankan Harry saat 15 orang tentara Taliban menyerang Camp Bastion, markas tentara Inggris di Afganistan. Api disulut dan perpecahan sempat terjadi antara tentara Taliban dan militer Inggris. Bahkan kerusakan yang disebabkan oleh insiden itu membuat militer Inggris mengalami kerugian hingga mencapai Rp 2 triliun.  Di saat bersamaan, untungnya Harry berhasil diselamatkan. Ia langsung dilarikan ke barak lain, berjauhan dari lokasi insiden. Pohak Taliban saat itu jelas-jelas menyebutkan nama Harry sebagai target serangan mereka.  Insiden tersebut berlalu, Harry pun kembali ke Inggris. Namun butuh waktu lama sampai adik Pangeran William ini mau bicara banyak soal pengalamannya selama di Afganistan. Untungnya stasiun televisi BBC sempat menayangkan tayangan khusus berjudul Prince Harry: Frontline Afganistan. Sepulangnya dari Afganistan, Harry pun memutuskan untuk tidak bertugas lagi. Bukan karena keinginannya pribadi, tapi karena ia tak mau memicu insiden lainnya. "Sangat mudah melupakan siapa aku sesungguhnya jika aku sedang berseragam tentara. Tapi aku tak pernah berbeda dari tentara lainnya. Aku adalah bagian dari mereka," ujar Harry.

Yetta/Tabloidnova.com