gaknya, di bulan Ramadan tahun ini, Irfan ingin menggunakan kesempatan yang ada untuk beribadah sebaik-baiknya. Tak hanya berpuasa dan salat, tapi juga bekerja. Jauh-jauh hari ia memang berseloroh telah punya persiapan matang. “Yang pasti pertama-tama itu berdoa, semoga dikasih umur di sepanjang Ramadan kali ini dan juga fisik yang sehat,” ungkap Irfan tersenyum.
Soal fisik sehat yang Irfan maksud tentu ada kaitannya dengan pekerjaan yang ia lakoni selama sebulan penuh. Irfan memang kebanjiran tawaran mengisi 7 program Ramadan. Tak tanggung-tanggung semua program itu tayang di jam berbeda setiap harinya.
Secara berurutan pemirsa pun bisa menemukan wajah Irfan di empat stasiun teve melalui program AKSI (Akademi Sahur Indonesia) 2015, Bunga-bunga Hati, Insert Pagi, Hafiz Indonesia, Ada-ada Aja Spesial Ramadan, Assalamualaikum D’T3rong Show serta Q’Academy.
Menurut Irfan, sebanyak 5 program tersebut disiarkan secara live, sementara 2 program lainnya dilakukan secara taping (rekaman). Menyoal kesibukannya ini, Irfan pun berucap syukur. “Alhamdulillah, walaupun badan lemas tapi karena niatnya untuk ibadah jadi dinikmati saja. Pahalanya, kan, ada,” tutur suami dari Della Sabrina Indah Putri ini.
Baca juga: Destinasi Favorit Keluarga Pilihan Selebritas: Irfan Hakim Pentingkan Edukasi
Ia juga mengaku rela jika sebagian besar waktunya harus dihabiskan di luar rumah. Begitu pun jam istirahatnya yang terkikis. Irfan hanya bisa tidur di sela-sela waktu yang tersisa. “Sekarang jam tidurnya dibalik. Biasanya habis acara pagi tidur sampai siang, selanjutnya sore sampai ke pagi mulai lagi beraktivitas.”
Namun, jam tidur tersebut bisa saja tidak berlaku jika Irfan memiliki jadwal lain di luar program acara yang biasa dibawakannya, “Ya, kalau ada pemotretan atau kegiatan lain setelah program pagi, tandanya enggak bisa tidur. Ibaratnya, jadi enggak tidur 24 jam,” sambungnya sembari terkekeh.
Memiliki kesibukan yang cukup padat tentu berpengaruh pada jumlah honor yang diterima Irfan. Bayangkan saja nominal yang bisa diterimanya selama menerima job di bulan Ramadan. Namun, rupanya Irfan tak pernah mempersoalkan hal itu. Menurutnya, jumlah rupiah bukan tujuan utamanya dalam bekerja, "Saya anggap bekerja itu adalah ibadah. Jadi uang bukan tujuan utama," tegasnya.
Mengingat banyaknya program yang ia bawakan, Irfan tentu harus berkonsentrasi menyesuaikan konten tiap program yang berbeda-beda tersebut. Hal lain yang juga diperhatikan, ia berusaha mengontrol sikap termasuk caranya bercanda saat membawakan sebuah acara.
Irfan tak ingin menyakiti hati orang lain melalui tutur kata meskipun tidak disengaja. “Ini salah satu bentuk kontrol buat saya juga. Sedang berpuasa bercandanya juga mulai mengurangi candaan terkait fisik. Meskipun sudah gatel, tapi yang penting masih dianggap lucu.”
Kendati jadwalnya padat dan jam tidur berkurang, Irfan tetap merasa senang dan bersyukur bisa meluangkan waktu untuk bertemu dengan anak-anaknya, “Karena kalau tiap pagi saya pulang, anak-anak sudah bangun. Jadi, kalau saya enggak tidur masih bisa main dengan mereka. Yang penting interaksi dengan keluarga tetap ada,” ungkapnya.
Baca juga: Irfan Hakim: Gue Harus Tahan Hawa Nafsu
Namun, diakui Irfan, sang istri sempat sedih meski sebenarnya sangat mendukung segala kesibukan suaminya bekerja. Bagi Irfan yang mesti mengorbankan waktu berkumpul bersama keluarga, “Istri, sih, sedihnya karena sahur dan buka puasa saya enggak di rumah. Untungnya, acara live, jadi kalau nonton teve berasa kayak lagi sahur atau buka bareng. Ha..ha..ha..,” tepisnya.
Lalu bagaimana Irfan menjaga stamina tubuhnya dengan tuntutan pekerjaannya sebulan ini? “Saya, kan, cowok jadi enggak ada alasan membatalkan puasa, karena tidak haid, hamil dan menyusui. Saya benar-benar siapkan fisik dengan minum vitamin. Apalagi biasanya makan pagi, siang, dan malam. Sekarang ada beberapa jam yang dikosongkan makannya. Jadi tetap harus fit,” kata Irfan yang suaranya sempat serak.
Ia hanya berharap meski harus menjalani puasa dengan segudang aktivitas, tapi tetap dapat mengumpulkan pahala sebanyak mungkin dalam beribadah dan bekerja. “Yang pasti ngaji dan tarawih tetap dijalankan. Atau saat di perjalanan baca Alquran. Tidur saja dapat pahala, apalagi melakukan kegiatan lainnya, kan?,” kata pria kelahiran 15 Oktober 1975 ini.
Antie / Tabloidnova.com