Ditemukan Tahu Berformalin di Pasar Rawamangun

By Sukrisna [cak KRIS], Selasa, 7 Juli 2015 | 06:00 WIB
Ada tahu china, tahu gepeng, tahu putih, dan tahu Bandung. Semua mengandung formalin. (Sukrisna [cak KRIS])

Tabloidnova.com - Suku Dinas Keluatan Pertanian dan Ketahanan Pangan Jakarta Timur melakukan sidak terhadap jualan para pedagang di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur. Alhasil, ditemukan empat buah tahu berformalin di pasar tersebut.

Empat tahu berformalin ini didapat dari tiga pedagang Pasar Rawamangun yakni Agus, Edi, dan Hasan. Pedagang tahu di lantai 2 Pasar Rawamangun, Agus (49), pasrah hasil sampel tahu yang dijualnya ternyata mengandung formalin.

"Saya tidak tahu kalau mengandung itu, saya taunya cuma beli di pak GR dari Bogor," kata Agus, kepada wartawan, Selasa (7/7/2015).

Agus mengaku, dia memesan sekitar 1 bak berisi 100 tahu china dari GR. Biasanya, dalam satu hari tahu china berwarna putih dengan bungkus kain itu habis.

Sementara itu, Kepala Seksi Pertanian dan Kehutanan Sudin KPKP Iwan Indriyanto mengatakan, tahu yang ditemukan formalin itu berjenis tahu china, tahu gepeng, tahu putih, dan tahu Bandung. Pihaknya akan meminta para pedagang tersebut menunjukan siapa produsen tahunya.

Kebanyakan, pedagang di Pasar Rawamangun mengambil tahu dari pria berinisial GR asal Bogor. Iwan mengatakan, pihak kepolisian akan menyita tahu-tahu berformalin tersebut.

"Kita koordinasikan nanti dengan Polres (Jaktim). Jadi pihak Polres nanti yang akan sita," ujar Iwan.

Pihak Sudin KPKP juga menyisir 8 komoditas dagangan lainnya, di antaranya seperti buah dan sayuran. Pengecekan terhadap buah dan sayuran untuk mengetahui adanya kandungan pestisida atau tidak. "Dan hasilnya negatif (tidak ada)," ujar Iwan.

Dalam sidak yang sudah dimulai sejak pagi ini, Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Teknologi Pengujian Mutu Hasil Peternakan juga melakukan pengujian sampel terhadap daging yang dijual di Pasar Rawamangun. Sebanyak 15 pedagang ayam dan 11 pedagang daging sapi diambil sampelnya untuk diuji.

"Karena pasar ini sudah rutin selama delapan tahun kita bina, maka hasil dari pemeriksaan 15 pedagang ayam dan 11 pedagang daging sapi tadi negatif," kata Manajer Teknis Laboratorium UPT Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Teknologi Pengujian Mutu Hasil Peternakan, Sabdo Kurnianto.