Denim, Tren Mode Tak Kenal Zaman Bagi Semua Perempuan

By , Sabtu, 18 Juli 2015 | 08:00 WIB
Lebih dekat dengan denim (Foto: Getty Images) (Nova)

Denim sebagai tren mode paling everlasting ialah salah satu item paling aman dalam berbusana. Kesan santai, bahannya yang kuat dan tahan lama membuat jins jadi favorit banyak orang.

Namun, tahukah Anda evolusi tren celana denim di dunia hingga bisa menjadi pakaian yang mampu merangkul semua kalangan, termasuk para perempuan di seluruh dunia?

Asal mula denim dan jins Di Indonesia, bahan denim dan jins sering disamaartikan. Sebenarnya, denim merupakan bahan tekstil dari kapas yang ditenun secara diagonal, sementara jeans adalah salah satu bentuk potongan celana berbahan denim.

Baca: Itang Yunasz: Busana Muslim Lebaran Tidak Selalu Nuansa Timur Tengah

Fakta seputar denim lainnya ialah dibuat pada tahun 1560-an di Genoa, Italia, untuk para pelaut karena bahannya yang memungkinkan digunakan dalam keadaan basah dan kering. Bahan tersebut disebut denim, dari kata Serge de Nîmes yang merupakan sebuah kota di Prancis.

Pada tahun 1800-an penjahit di Genoa mencoba membuat celana dari bahan ini. Ternyata celana tersebut banyak disukai, tidak hanya masyarakat Genoa, melainkan juga warga Prancis. Dari sinilah penyebutan istilah jeans berasal.

Masyarakat Prancis menamai celana denim buatan Genoa dengan nama Genes atau celana dari Genoa. Orang Inggris dan Amerika melafalkannya menjadi jins. Maka tak heran, di Indonesia denim dan jeans biasa disamakan, inilah salah satu fakta seputar denim lainnya.

Pada abad 18 jeans mulai masuk Amerika Serikat. Levi Strauss, pemuda berumur 21 tahun asal Bavaria, Eropa, adalah yang memperkenalkan jeans pertama kali pada para penambang emas di San Francisco, Amerika. Berbekal bahan denim dari Genoa, Strauss menjual celana tersebut dengan sebutan ‘blue jeans’ yang populer hingga saat ini. Nama Levi’s pun lahir ketika para penambang yang ketagihan celana buatan Strauss, mencari “those pants of Levi’s” atau “celana si Levi” yang terbuat dari denim.

Baca juga: Sebelum Belanja, Kenali Perbedaan Jenis Toko Online dan Risikonya

Denim sebagai simbol gaya kasual Celana jins semakin populer ketika berbagai macam film aksi mulai diproduksi. Salah satunya film cowboy pada tahun 1930-an, di mana dalam film tersebut para aktornya menggunakan jeans untuk kostum. Dalam waktu singkat, citra celana jeans pun tidak hanya menjadi celana kelas para pekerja tambang, tapi juga sebagai simbol penampilan yang kasual.

Denim dan jins mulai diproduksi massal pada tahun 1970. Ketika kaum hippie mulai muncul, jeans menjadi salah satu atribut yang melekat pada mereka sebagai simbol pemberontakan terhadap kemapanan.

Fakta seputar denim yang mulai naik kelas terjadi setelah pada tahun 1980-an para perancang top dunia seperti Armani, Calvin Klein, dan Versace mulai melirik celana jins serta denim.

Lena Anjani / TabloidNOVA