The Smurfs 2 Hadapi Serangan Naughties

By nova.id, Jumat, 2 Agustus 2013 | 12:02 WIB
The Smurfs 2 Hadapi Serangan Naughties (nova.id)

The Smurfs 2 Hadapi Serangan Naughties (nova.id)

"Foto: Istimewa "

Makhluk kecil berwarna biru dan bertopi putih, Smurf, datang lagi di layar lebar. The Smurfs 2 ingin mengekor keberhasilan The Smurfs (2011) di jajaran box office, meski mendapat banyak ulasan negatif dari kritikus film. Dari biaya produksi 110 juta dolar AS, The Smurfs berhasil meraih keuntungan lebih dari 500 juta dolar AS. Bagaimana dengan The Smurfs 2?

The Smurfs 2 bercerita tentang keberhasilan penyihir jahat Gargamel menciptakan makhluk yang menyerupai smurf yang diberi nama naughties. Bila smurf berwarna biru, maka naughties berwarna abu-abu. Seperti namanya, naughties punya tabiat yang buruk. Namun naughties tetaplah bukan smurf yang memiliki kekuatan dan keajaiban. Belakangan Gargamel menyadari, hanya smurf yang asli yang mengetahui mantra ajaib yang bisa mengubah naughties menjadi smurf seutuhnya.

Gargamel lalu menculik Smurfette lewat pintu gerbang Menara Eiffel dan membawanya ke Paris, setelah ia dinobatkan sebagai penyihir terhebat di dunia. Papa Smurf bersama keluarga smurf lainnya: Clumsy, Grouchy, dan Vanity, serta sahabat manusia (Patrick dan Grace Winslow) berusaha menyelamatkan Smurfette. Yang mengkhawatirkan, Smurfette telah "tergoda" dengan koneksi baru para naughties.

Genitnya Smurfette

Komposisi tim di The Smurfs 2 relatif masih sama, dengan sutradara Raja Gosnell dan pemain utama seperti aktor asli Hank Azaria (Gargamel), Neil Patrick Harris (Patrick), Jayma Mays (Grace Winslow), dan pengisi suara Katy Perry (Smurfette) dan Jonathan Winters (Papa Smurf). Pemain baru adalah Christina Ricci, JB Smoove sebagai Naughties, dan Brendan Gleeson (ayah tiri Patrick). Sebagai catatan, ini adalah film terakhir Jonathan Winters yang meninggal dunia pada 11 April lalu.

Salah satu daya tarik kisah ini, diakui sutradara Raja Gosnell, terletak pada karakter Gargamel yang dimainkan Hank Azaria. Untuk menjadi Gargamel, Hank Azaria yang terkenal sebagai pengisi suara di The Simpsons ini berani tampil jelek dengan mengenakan hidung, telinga, alis, dan rambut palsu, serta gigi tonggos. Make up untuknya memakan waktu sampai sekitar 2 jam setiap syuting. Setelah 2 jam, alis dan rambut palsunya pun sering membuat Hank gatal. Gangguan itu diakui Hank bukan masalah, karena ini adalah pekerjaannya. Selain sebagai dubber dan aktor, Hank juga sutradara dan komedian.

Sementara Katy Perry dipuji produser Jordan Kerner mampu menghidupkan karakter Smurfette yang genit, lucu, dan manis. Begitu pula saat Smurfette merasa nelangsa, saat diculik dan dipisahkan dari keluarganya, sehingga ia merasa tak akan bertemu lagi. Katy dinilai punya naluri yang brilian dalam mengartikulasikan kesepian dan ketakutan.

Katy pun merasa senang bisa kembali memainkan karakter Smurfette lewat suaranya. Ia mengaku, perlu menyiapkan diri beberapa hari untuk masuk ke karakter itu. Ia lebih senang lagi ketika tahu mendapat partner Christina Ricci sebagai pengisi suara Vexy, salah satu naughties. "Sangat menyenangkan mengetahui dia jadi kembaran jahat saya," kata Katy. "Saya benar-benar memperhatikannya. Baik secara pribadi maupun aktris, dia telah melakukan hal yang luar biasa di film-filmnya," puji Katy lagi.

Sebagian besar lokasi syuting The Smurfs 2 dilakukan di Montreal, Kanada sebagai pengganti Paris di mana sebagain besar cerita berlangsung. Langkah ini dalam rangka penghematan. Menurut rencana, The Smurfs 3 pun telah dipersiapkan untuk dibuat dan akan rilis pada 24 Juli 2015 mendatang.

Sementara itu, album soundtrack The Smurfs 2 telah dirilis pada 23 Juli lalu. Sebagai kejutan, Britney Spears menyanyikan salah satunya, berjudul Ooh La La. Saat premiere The Smurfs 2 di New York, Minggu (28/7) lalu duo penyanyi Britney dan Katy bertemu dan berfoto bersama.

The Smurf 2 yang berasal dari buku komik The Smurf karya Peyo dari Belgia ini bisa jadi tontonan pilihan keluarga saat liburan Lebaran. Sama seperti seri pertamanya, The Smurf 2 dapat ditonton dalam teknologi 3D.

 Ahmad Tarmizi