Enno Lerian, Ajang Koreksi di Pernikahan Kedua

By nova.id, Selasa, 30 Juli 2013 | 03:59 WIB
Enno Lerian Ajang Koreksi di Pernikahan Kedua (nova.id)

Enno Lerian Ajang Koreksi di Pernikahan Kedua (nova.id)

"Foto: Ahmad Tarmizi / NOVA "

Di usia 19 tahun mantan artis cilik ini menikah dengan Muhammad Nayaka Untara, 21 Maret 2003. Tak lama kemudian Enno Lerian (29) langsung memperoleh anak laki-laki bernama Bumi Pradipa Pria Untara (25 Juli 2003). Sayang, rumah tangga pasangan muda ini tak bertahan lama, di usia pernikahan 3 tahun Enno dan Nayaka bercerai, 6 Januari 2006. Kesiapan mental untuk berumahtangga dituding sebagai penyebab mereka berpisah.

Cukup lama, sekitar 5 tahun, Enno menjanda. Namun pada 30 Juli 2011 Enno memutuskan menikah lagi dengan pengusaha Priambodo Soesetyo yang berstatus duda. Dari pernikahan sebelumnya, Priambodo telah dikaruniai seorang anak perempuan bernama Azala.

Pernikahan kedua ini, menurut Enno, sudah dipikirkan masak-masak. Trauma pun sudah disingkirkan jauh-jauh. "Trauma? Enggak lah. Dari awalnya aku memang ingin "maju". Sebetulnya berumahtangga selalu ada masalah, walaupun permasalahannya berbeda-beda," ujar Enno yang kini tampak lebih dewasa.

Di pernikahan kedua ini Enno bertekad untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat di masa lalu, sehingga kehidupannya ke depan akan lebih baik. Kegagalan di masa lalu disikapi Enno sebagai pelajaran bagi dirinya untuk bisa menjadi seorang istri dan ibu yang baik. "Aku juga sudah belajar cara bersikap terhadap suami dan anak."

Kendati begitu, diakui Enno, melangkah ke pernikahan kedua tetap punya tantangan tersendiri. Adaptasinya tak hanya pada ia dan Priambodo saja, tapi juga ke anak-anak bawaan masing-masing. Salah satu "terapinya", Enno dan Priambodo sepakat tak membeda-bedakan dalam memberikan perhatian ke anak-anak, baik kandung maupun tiri.

Justru yang menjadi "PR" buat Enno kini adalah bagaimana anak-anak tak bingung dengan dua pola asuh yang berbeda, karena mereka masih mendapat pengasuhan dan pendidikan dari "mantan" Enno dan Priambodo. Seperti Bumi yang tak lepas dari perhatian Nayaka dan istri. "Itu tak mudah, masih proses panjang. Kami masih mencari titik tengahnya supaya baik di pihak sana dan sini, terutama baik untuk anak-anak. Bila kami punya kebesaran hati, itu (dua pola asuh) akan berjalan dengan baik," lanjut Enno.

Meski telah bercerai, demi kebaikan perkembangan mental Bumi, Enno masih menjaga silaturahmi dengan Nayaka. "Anak-anak adalah korban dari keegosian kami. Oleh karena itu, mereka tak harus berkorban lagi dengan kehilangan kasih sayang dari orangtuanya. Kan, tak ada mantan orangtua. Anak juga harus menghormati orangtuanya," beber Enno lagi.

Hubungannya dengan Nayaka, ungkap Enno, kini sudah seperti saudara. Malah pada suatu kesempatan keluarga Enno-Priambodo pernah liburan bersama keluarga Nayaka. "Pernah kami pergi ber-8. Aku ber-4 dan mereka ber-4 (Nayaka bersama istri dan 2 anaknya, Red.). Kami sudah biasa pergi bersama dan segala macam dilakukan bareng."

Dari kedekatannya dengan Nayaka, Enno ingin memberikan contoh yang baik kepada Bumi tentang hubungan yang baik orangtuanya. "Anak-anak sudah memberi hal yang besar buat kami, karena mereka sudah berkorban buat kami. Kami ingin mereka melihat, perpisahan yang telah terjadi bisa dipersatukan lagi," masih kata Enno yang persalinannya baru-baru ini dijenguk keluarga Nayaka.

Ya, Enno-Priambodo baru saja dikaruniai bayi lelaki bernama Abimanyu Praja Soesetyo pada 13 Juli lalu. Kehadiran Abimanyu menambah "keragaman" keluarga mereka. "Yang lucu, kami bawa masing-masing satu anak dari background yang berbeda, sekarang ditambah satu lagi. Dengan tambahan satu anggota keluarga baru ini akan membuat kami semakin dekat, kompak, dewasa, dan saling menyanyangi."

Usia pernikahan Enno-Priambodo pun masih terhitung muda, 2 tahun. Mereka masih terus belajar mengelola keluarga uniknya itu. Perdebatan dianggap hanya riak kecil, lantaran masalah dianggap mereka akan selalu ada sampai kapan pun.

 Ahmad Tarmizi