"Sudah kirim somasi 4 hari lalu, enggak ada tanggapan juga. Ini mau kirim lagi untuk kedua kalinya, tapi dengan pengacara. Pertama dari saya dan manajemen. Responnya enggak ada. Sekarang dari pengacara," jelas Lee, saat ditemui tabloidnova.com di kantor Nagaswara, Jl. Johar, Jakarta Pusat, Senin (20/5).
Akibat ketidakjelasan kontraknya di PH tersebut, Lee mengaku sampai mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. "Banyak on air dan off air yang harus saya tolak, ada yang saya kembalikan uangnya. Perjanjian awal syuting di Jakarta, tapi ternyata lainnya di Cibubur, Bogor, dan Anyer. Uang transpor dikasih seratus ribu perhari, enggak sesuai awal perjanjian. Tapi saya toleransi, jujur saya enggak ngerti karena baru pertama, saya pikir Anyer juga masih Jakarta. Saya dirugikan," terang pria asal Korea ini.
Namun, demi profesionalisme, Lee pun mencoba menuntaskan film tersebut meski fasilitas yang diberikan PH tidak sesuai rencana. "Enggak bicara nominal. Luar kota saya enggak ada transport, mobil pribadi, tol dan lain-lain sendiri. Syuting di pantai, basah enggak ada fasiltas baju dan lain-lain," terangnya.
Kini, Lee hanya berharap PH tersebut mau memberikan klarifikasi tentang nasibnya. "Saya maunya, PH itu jelasin, ada apa sebenarnya, jangan menghilang tanpa kabar. Karena selama ini saya juga promosi film ini di twitter. Dan saya tidak mau mengecewakan penggemar saya," ucapnya.
Icha