"Agendanya adalah pemeriksaan saksi ahli, sekaligus dilanjutkan dengan pemeriksaan terdakwa. Tadi juga sudah dibuka dalam persidangan, bahwa telah terjadi diskriminasi hukum dalam perkara ini," kata Fachmi Bachdim, kuasa hukum Nikita, saat ditemui di Pengadilan Negeri, Jakarta Selatan, Senin (4/3).
Dijelaskan Fachmi, sebelumnya, korban Olivia Sandie mengaku sempat tak bisa bekerja lantaran mengalami memar pada wajahnya. Fachmi pun loantas menghadirkan saksi ahli stylist untuk membantah kesaksian korban.
"Dalam dakwaan, pelapor mengaku seorang model. Akibat merah (luka) di pipinya, korban tidak bisa bekerja sebagai model. Kami datangkan ahlinya untuk menjelaskan yang seperti itu tidak akan mengganggu pekerjaannya. Akibat peristiwa itu tidak menyebabkan seseorang terganggu aktivitasnya," jelas Fachmi.
"Dia (saksi ahli) menjelaskan, jangankan luka kecil, tatto aja dia bisa ditutup. Kalau memang ada kerjaan, hal yang demikian tak akan mengganggu pekerjaannya," jelas Fachmi lagi.
Icha