J mengaku sengaja datang dari Jawa Barat khusus untuk bertemu dan meminta maaf kepada keluarga besar Muzdalifah dan Nassar.Kendati tak berhasil bertemu Nassar, J mengaku sedikit lega keluarga sudah menerima permintaan maafnya yang sedalam-dalamnya. "Tadi yang terima ada kerabat Nassar berinisial R yang menemui saya," ungkapnya.
Setelah bertemu pengacara Fadlun, Fransisca Indrasari, J lalu diantar untuk menjenguk suaminya di tahanan. "Alhamdulillah, tadi sempat bertemu. Suami tadi berpesan, agar disampaikan permintaan maafnya kepada keluarga Nassar. Dia bilang sangat menyesali perbuatannya," ujar J lirih.
Setelah menyampaikan permintaan maaf suami, J berharap proses hukum yang sedang berjalan atas suaminya berjalan lancar.
Kendati sempat mendapat talak, J mengaku sangat menyayangi Fadlun sebagai suaminya. "Kami sudah baikan dan terus bersilarutahim dengan baik. Masih sering kirim kabar pagi dan malam," ujarnya.
Kepada tabloidnova.com, J menuturkan sangat terpukul atas apa yang menimpa suaminya. Tak ada sedikitpun gambaran suaminya sebagai penculik. Bahkan tidak ada perubahan sikap selama suaminya menculik anak Nassar.
"Sama sekali enggak ada (yang berubah). Saat penculikan (Fadlun) masih serung telepon. Komunikasi kami baik. Itu murni karena kesulitran uang," papar J.
Saat sebelum kejadian, J menjelaskan, ibunda Fadlun sedang sakit keras, adiknya membutuhkan dana untuk sekolah dan kontrakan rumah Fadlun belum dibayar.
"Tapi saya tahu suami saya baik sama keluarga. Sama saya. Sama anak. Dia itu manja sama saya kalau di rumah. Biasanya kalau pulang kerja jam 4 sudah tidak kemana-mana lagi. Suami saya bukan teroris, saya tahu keseharian dia," tandas J.
Soal potasium, J pernah mendengar dari Fadlun jika dirinya ingin mencari pengasilan lebih selain servis komputer. "Servis komputer itu penghasilannya kurang, makanya dia sedang belajar sablon," ujarnya.
Kini J berharap suaminya segera pulang dan berkumpul kembali dengan buah hatinya. Keluarga dan J sendiri ingin kasus Fadlun segera selesai dengan akhir yang indah.
Laili