"Dia mau flashback apa? Penganiayaan pertama atau kedua, atau kebohongan publik. Kebohongan air mata palsu dia, atau flashback bilang masih cinta," kata Rasti seraya menangis di Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, Jalan Latuharhary 4B, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (21/1).
Rasti mengakui, ketenangan fisik dan mental yang dulu ia punya, kini lenyap seketika setelah mendapatkan siksaan bertubi-tubi dari Eza. "Ketenangan, keamanan batin dan fisik hilang. Yang saya alami sekarang enggak harus diungkapkansemua. Saya mau cari keadilan. Saya enggak minta dia jujur, semua sudah tahu kok, yang sebenarnya," kata Rasti kepada tabloidnova.com.
Saat tampil untuk pertama kalinya di hadapan publik untuk menjelaskan kasusnya bersama Rasti, Eza menangis seolah tersakiti. Namun, ekspresi yang ditampilkan itu dianggap tak jujur oleh seorang pakar ekspresi. Apa tanggapan Rasti?
"Saya lega sekali (ekspresi) itu terungkap, enggak cuma dari saya, tapi pakar profesional, saya semakin merasa keadilan ada. Dia membohongi publik," ucapnya.
Okki