"Betul sedang zikir. Adik papa yang menemani intens selama beberapa jam. Zikirnya masih jelas sekali ucapannya," tutur Farabi di rumah duka, Jalan Perindustrian No.53, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Sabtu (19/1) malam. Selama berada di rumah sakit, setiap harinya A. Rafiq mengusahakan diri untuk berzikir. "Zikir dilakukan sepanjang hari, tiba-tiba mesin bunyi, dan keluarga diminta minggir dulu oleh dokter. Akhirnya papa dinyatakan meninggal dunia. Kalau papa sedang zikir, keluarga enggak berani ganggu, biasanya hanya tanya waktu salat," jelas Farabi. Berpulangnya A. Rafiq benar-benar mengagetkan keluarga karena sebelumnya tim dokter selalu memberi kabar gembira untuk keluarga. "Kami enggak ada firasat apapun, dokter sampai tadi siang pun bilang membaik, positif, makanya kami kaget mendengar ini. Papa selalu berpesan, yang kekal itu Allah, dan kita harus siap suatu saat meninggal, kalau dibilang sedih iya, tapi enggak boleh meratapi," ucapnya. Okki