"Saya sebagai orangtua sangat menyesalkan kejadian itu. Saya tidak menyangka Eza seperti itu. Tidak manusiawi. Saya saja yang membesarkan tidak sampai seperti itu," ujar Erna, Rabu (9/1).
Sebagai ibu, Erna tak mau memojokkan anaknya. Ia menginginkan kejadian menyakitkan itu menjadi pelajaran bagi Rasti. Terutama saat Rasti memilih pasangan hidup nantinya.
"Saya bilang sama Rasti, ini adalah pelajaran yang sangat berharga dan agar dia lebih selektif lagi dalam memilih teman dan calon pendamping nantinya," kata Erna.
Rasti tiga bulan lalu melaporkan Eza ke kantor polisi. Salah satunya karena dorongan dari orangtua. Sang bunda meminta agar Rasti bertindak sesuai apa yang benar diyakininya. "Saya bilang sama Rasti, dia harus tegar, enggak boleh menyerah dan enggak boleh terima dengan apa yang sudah dilakukan. Kalau kamu merasa benar maka lakukan apa yang menurut kamu benar," tukas Erna
Okki