"Iya, kami memang tidak menunda-nunda. Mengalir saja. Ternyata dikasih sama Allah lebih cepat dua bulan dari planning yang kami inginkan. Ya, enggak apa-apa juga sih, namanya juga anak, kan rezeki, Tuhan pasti tahu yang terbaik untuk kami," ujar Arik disela-sela syuting Putri Bidadari.
Tak hanya Arik yang mendapat surprise, Marwa juga merasakan hal yang sama. Selama ini dia berharap cemas akan kehamilannya itu. Merasa telat datang bulan, sontak Marwa yakin ia tengah berbadan dua. "Aku langsung ajak Arik ke dokter langganan keluarga,. Ternyata benar, aku positif hamil. Enaknya lagi, aku enggak pakai ngidam yang macam-macam, tapi kalau makan harus sesuai mood, makanan apa yang aku inginkan,"serunya.
Kebiasaan baru Marwa ini cukup membuat Arik gelisah. Arik merasa bingung melihat Marwa hanya mau makan makanan yang saat itu diinginkan saja. "Jadi aku harus rajin memberikan ide dengan menyebutkan berbagai macam makanan, agar dia terpancing dan mau makanan makanan tersebut,"imbuh Arik terpisah.
Jika Marwa sangat moody terhadap makanan, sebaliknya, diawal kehamilan, justru Arik yang merasa mual dan tak nafsu makan. "Mungkin aku yang ngidam kali ya. Sampai kata Marwa, mungkin "Bebe" (panggilan sayang mereka terhadap calon bayinya) ingin agar papanya ikut merasakan apa yang dirasakan Mamanya," tambah Marwa kepada tabloidnova.com.
Tak hanya itu, kini Arik mengaku semakin bersemangat dalam berkarier. Menurutnya, meskipun rejeki sudah ada yang mengatur, namun sebagai calon orang tua tak ada salahnya jika dia ingin mempersiapkan semaksimal mungkin fasilitas untuk buah cinta mereka. "Semua mendapat perhatian penuh, tapi untuk "Bebe" tetap harus di prioritaskan. Makanya, mudah-mudahan, nanti rumah di Bogor selesai tepat pada waktunya. Jadi setelah lahir, bisa pindah kesana."
Meski belum punya banyak pengalaman soal melahirkan, namun Marwa tak perlu mengkhawatirkannya. Pasalnya, baik ibu mertua (Mamanya Arik,Red) orang tua dan neneknya semua sudah sibuk menyambut kelahiran cucu mereka.
"Di keluarga aku nanti "Bebe" bakal menjadi cucu pertama. Kalau di keluarga Arik sih cucu yang ke-24. Mama sudah banyak memberikan nasihat, nanti harus melakukan perawatan ini itu, minum jamu. Aku sih siap saja, karena pada dasarnya yang dilakukan orang tua pasti terbaik untuk anaknya. Terbukti sih, Mamanya Mas Arik badannya masih tetap bagus dan terjaga," papar mahasiswi jurusan Psikologi Universitas Paramadina ini.Erni