Angelina Sondakh Ancam Bikin Tsunami di Senayan

By nova.id, Kamis, 11 Oktober 2012 | 07:36 WIB
Angelina Sondakh Ancam Bikin Tsunami di Senayan (nova.id)

Angelina Sondakh Ancam Bikin Tsunami di Senayan (nova.id)

"Foto: Icha "

Banyak kesaksian  menarik dalam sidang lanjutan kasus Wisma Atlet dengan terdakwa Angelina Sondakh.  Mindo Rosalina Manulang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum untuk menjadi saksi di ruang sidang.

Dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang dibacakan penyidik, Angie sempat mendatangi Rossa ke Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Di sana, Angie memohon, agar dirinya diamankan dalam kasus ini. Dalam percakapan tersebut, JPU meminta klarifikasi kebenaran isi BAP tersebut.

Rossa menjelaskan, ketika menjalani tahanan di Pondok Bambu, ia sempat dijenguk oleh Angelina Sondakh. "Saat itu Angelina Sondakh curhat ke saya dengan mengatakan, 'waduh, saya lagi stres banget nih, Mbak. Seolah-olah ini semua saya. Tolonglah Mbak, bantu saya. Mudah-mudahan setelah Mbak bebas, kita cari kerjaan yang benar saja. Tolong ya Mbak bantu saya.'," ujar penyidik membacakan pengakuan Rossa di ruang sidang, Tipikor, Jakarta Selatan, Kamis (11/10).

Rossa yang kebingungan membantu Angie akhirnya menjawab seadanya, 'Bagaimana Mbak saya membantu. HP saya semua disita dan bukti percakapan semua ada di situ'. Lalu Angelina Sondakh bilang, 'Ini saya juga baru dari rumah Mas Anas. Saya enggak mau dikorbankan sendiri'. Lalu saya  bilang, 'Tapi Mbak diamankan'. Dia (Angie) menjawab, 'Iya, kalau tidak nanti saya bisa marah besar. Senayan bisa saya bikin tsunami. Lebih dahsyat daripada Nazar'."

Rossa lalu melanjutkan ucapannya. "Saya bilang, 'Saya siap menanggung ini. Tapi kalau disuruh bantu Mbak, saya tidak tahu cara bantunya. Karena kan bukan cuma saya yang dipanggil. Tapi orang kantor banyak'. Terdakwa (Angie) bilang, 'Paling tidak ya Mbak Rosa bantu saya. Kita sama-sama sebagai seorang ibu."

Usai membaca isi BAP tersebut, JPU pun menanyakan kebenaran percakapan tersebut. Tanpa ragu Rosa pun mengakui kebenaran percakapan tersebut. "Iya, benar," jawab Rosa tegas.Icha