PJ ( Putri Ajeng) mengaku ia lah orang pertama yang diajak Atee mendirikan sebuah gilrband. "Tanpa pikir panjang aku samber aja tawaran Atee untuk bikin girl band yang fashionable sesuai dengan latar belakang pendidikan kami yang rata-rata dari jurusan fashion desainer," kata PJ.
Melihat respon PJ, Atee makin bersemangat. Mereka pun mulai mengumpulkan sahabat lain yang sevisi dan semisi dengannya, yakni Natly, Linzy, Vanila, GC, dan Mezty. "Ngumpulin-nya memang susah. Kami memang teman main dan aku cuma mau mengajak mereka untuk sukses bareng dan ternyata mereka mau," kata Atee.
Wanita-wanita cantik ini kemudian tinggal satu apartemen di Jakarta (2010). Demi cita-citanya itu pekerjaan yang sudah di tangan (ada yang berprofesi sebagai DJ, model, guru bahasa Inggris, dan desainer) ditinggalkan. Kebanyakan tak berterus terang ke orangtuanya, agar tak dilarang. "Bilangnya ke Jakarta ada job aja," ujar Atee yang bersama PJ, Natly, dan Vanila berasal dari Surabaya. Sementara GC dan Linzy dari Jakarta, sedangkan Metzy dari Bandung.
Maksud mereka tinggal satu apartemen untuk lebih saling mengenal dan membuat training sendiri. "Kami ada latihan vocal, dance, mental, dan juga fisik. Itu kami tentukan sendiri," cerita Atee lagi. Nyatanya hidup di Jakarta memang susah dan butuh banyak pengorbanan. Uang untuk membiayai kebutuhan mereka pun habis. Mezty pun sampai menjual mobilnya.
"Demi menghemat, kami makan pakai lauk telur dua butir dibagi tujuh. Nasinya banyak dan pakai sambil," ungkap Natly. Di saat sulit seperti itu mereka, ujar Atee, tetap tersenyum sambil mebayangkan kesuksesan yang akan digapai kelak. "Makanya kita kompak bila mengingat kejadian itu," ucap Atee. "Jika melihat bagaimana perjalanan kami dahulu. Kami tidak boleh lupa sejarah. Karenanya kami selalu berusaha tetap ramah, sopan dan menjadi pribadi 7 Icons yang positif," timpal Vanila.
Setelah cukup yakin dengan kemampuannya 7 Icons melakukan presentasi ke beberapa label. Ada 5 label yang tertarik dengannya, namun mereka memilih Kechi. Mereka mengaku beruntung dipertemukan dengan pencipta lagu Dewiq oleh Kechi. Single pertama "Playboy" yang dibuat oleh Dewiq amat melekat dengan 7 Icons.
Setelah bertemu dengan Kechio dan Dewiq karier 7 Icons meroket. Tawaran serial sinetron pun tak lama kemudian menyusul. Setelah berhasil orangtua mereka kini bangga kepada perjuangan 7 Icons.
Willy Donald, manager 7 Icons , mengatakn 7 Icons adalah girlband yang dibangun dari kemandirian. "Mereka tidak ada bos. Karena masing-masing punya andil. Tetapi, pendiri dan pencetus adalah Atee. Mereka sepakat dan saling menghormati untuk keputusan itu," tutur Willy.
Keberhasilan 7 Icons menurut Willy adalah keteguhan hati dan kepercayaan akan impian mereka sebagai entertainer. Willy berseloroh, semangat 7 Icons adalah semangat bonek (bondo nekat), khas arek Suroboyo. "Bayangkan, dengan semangat yang luar biasa, datang dari Surabaya , bawa konsep, berkumpul, menyatukan ide, modal uang kehabisan, tapi akhirnya berhasil mendapatkan kontrak dari Kechi dan sukses di dunia entertain. Ini luar baisa," beber Willy.
Erni, Tarmizi