Prisia Nasution: Saya Lebih Memilih Kenyamanan

By nova.id, Selasa, 15 Mei 2012 | 02:18 WIB
Prisia Nasution Saya Lebih Memilih Kenyamanan (nova.id)

Prisia Nasution Saya Lebih Memilih Kenyamanan (nova.id)

"Prisia Nasution (Foto: Icha) "

Tokoh Srintil yang diperankannya dalam  film Sang Penari, sekali lagi memberi  Prisia Nasution  penghargaan bergengsi.   Dalam malam puncak Festival Film Bandung (FFB) 2012, wanita kelahiran 1 Juni 1984 itu dinyatakan sebagai Pemeran Wanita Terpuji 2012. Penghargaan tersebut  semakin melambungkan namanya setelah sebelumnya film yang sama memberinya piala Citra sebagai Artis Terbaik  dalam Festival Film Indonesia  2011.

Dalam malam puncak FFB yang digelar di Lapangan Gasibu, Sabtu (12/5) malam, Prisia  menyingkirkan empat nominasi wanita terpuji lainnya seperti  Laudya Cynthia Bella, Chantiq Schagerl, Atiqah Hasiholan, dan Maudy Ayunda.

Bagi wanita kelahiran Jakarta, 1 Juni 1984, penghargaan yang diterimanya  merupakan kebanggaan yang tidak bisa digantikan dengan apapun. Bahkan tidak menyangka bisa mendapatkan piala bergengsi mengalahkan beberapa aktris lainnya.

"Senang dapat penghargaan. Ternyata Bandung memberikan penghargaan bagi insan film yang sangat luar biasa.Senang sekali karena film Sang Penari bisa diapresiasi," ujar Prisia usai  menerima penghargaan di lapangan Gasibu, Bandung, Sabtu (12/5).

Prestasi ini diyakininya sebagai hasil kerja keras mempelajari karakter peran yang dilakoninya. Sebagai Srintil dalam film Sang Penari, misalnya, ia harus belajar kehidupan sebagai penari berikut serta dialeknya. "Jadi, dari awal ketika mendapat karakter, baru saya selalu ngulik karakter itu. Masih banyak lo, peran menantang yang belum saya mainkan, misalnya menjadi petarung, orang cacat, dan kelainan mental. Pastinya, apapun diluar karakter asli saya pasti menantang untuk dipelajari," tuturnya.

Bagi Prisia, bermain di sebuah film bukan karena piala atau honor, melainkan kenyamanan dalam berkarya. "Bukan berarti saya dapat piala terus bayaran saya minta dinaikkan, saya lebih memilih kenyamanan dalam berkarya. Bukan selektif juga sih maksudnya tapi kalau saya agak kurang merasa nyaman pasti saya tolak tawaran itu karena enggak akan maksimal jalaninnya," katanya.

Wanita  kelahiran Jakarta, 1 Juni 1984 ini selalu ingin peran yang menantang dalam sebuah film berkualitas meskipun diproduksi dengan dana yang minim. "Masih banyak sineas yang ingin membuat film berkualitas, selain ada juga yang hanya mengincar materi. Saya hanya ingin bantu sineas yang ingin buat film berkualitas, walaupun budget kecil saya tetap mau main kok," tuturnya.

Saat ini Prisia sedang mengerjakan sebuah film terbaru namun belum mau menjelaskannya secara rinci, "Saat ini memang sudah ada proyek film yang dipersiapkan, tapi saya belum bisa bicara banyak tentang hal itu." ujar Prisia berrahasia.Tumpak