"Di New Zealand sebulan. Kami enggak nginap di hotel, keliling pakai van, nyetir berjam-jam, cari tempat camping. Kalau malam, tidur di tempat penginapan seadanya dan besoknya mengulang hal yang sama," beber Denada di studio PSI Pengadegan, Jakarta Selatan, Senin (7/5) malam. Denada terlihat antusias menceritakan pengalaman serunya selama satu bulan berbulan madu di negeri orang. Mulai dari panjat tebing, menyelam, hingga naik helikopter berdua.
"Kami cinta alam. New Zealand itu surga buat orang-orang kayak kami. Hiking, tracking, berenang di laut, menyelam, naik heli, lihat salju semuanya keliling. Kami naik heli kecil, kami naik puncak gunung kecil bersalju dan landing disana," ungkapnya. Aktifitas Denada sama sekali tak diketahui oleh ibundanya, Emilia Contessa. Denada memang sengaja menyembunyikan kegiatan ekstrimnya lantaran sang bunda tak terlalu suka. "Saya enggak suka banget, kelewatan banget deh bulan madu begitu. Saya baru tahu sekarang," kata Emilia. "Bukannya menutupi, tapi mending enggak cerita, tapi kalau ditanya baru dijawab," ujar Denada.
"Dena itu jiwa petualangnya luar biasa, dia suka nyewa kapal, berhenti di tengah laut dan diving, kadang enggak bisa dikontak karena enggak ada sinyal. Pas sudah nikah saya larang lagi. Eh ini baru cerita sama saya," tandas Emilia. Okki