Ferry Maryadi mengaku merasa terpukul ketika meminta izin kepada ibunda Deswita Maharani untuk menikahinya. Pasalnya saat itu ibunda Deswita sudah dalam keadaan koma. "Waktu itu mama sudah enggak sadar, tapi ada reaksi. Reaksinya bukan gerakan tangan atau apa. Saya bilang, ma, Wita (Deswita) sudah tanggung jawab saya, dan mama keluarin air mata. Mudah-mudahan saat itu mama masih bisa dengar dan meridoi kita, setelah itu mama meninggal," ujar Ferry sambil menangis di kediaman kakak sepupunya, jalan Tebet Timur Dalam VI A, Jakarta Selatan, Jumat (3/2/2012) siang. Sehari sebelum pernikahan mereka secara agama, Ferry sempat meminta izin untuk pamit ke Bandung. "Malam tanggal 14 Januari saya pamit mau ke Bandung. Saya bilang Mama ikhlas enggak kalau saya jadi suami Wita. Saya masih dipegangin tangannya," kata Ferry berkaca-kaca. "Waktu Ferry ijab kabul, kondisi mama menurun. Kita siap melepas beliau, dan enam jam setelah itu mama meninggal," imbuh Deswita. Mengingat suasana duka masih menggelayuti hati Deswita, ia sengaja merahasiakan kabar bahagia itu. "Saya merahasiakan ini karena enggak mudah. Saya dan Ferry merasa banyak beban, kita enggak bisa menikah seperti orang pada umumnya. Kami menikah di ICU, mama dalam kondisi koma. Ibu saya belum 40 hari, masa saya mau undang orang," tutur Deswita sambil menangis. Okki