"Pada saat teguran itu datang ke saya, ibarat dunia mau kiamat. Gue kayak di kebiri kreativistasnya tapi ternyata karena kita dicambuk, acara kami tetap jalan," ujar Uya saat ditemui di kantor KPI, Gajah Mada, Jakarta Pusat.
Dengan datang ke kantor KPI, Uya mengaku menjadi paham apa yang boleh dan tidak dilakukan. "Setelah saya berpikir secara rasional, ada namanya P3 (Pedoman, Perilaku, Penyiaran). Kita enggak tahu ada itu, ada pasal-pasal nya baru mengerti kita tidak boleh melakukan hal seperti ini," katanya.
Melihat kasus Olga, Uya menilai pelawak harus berhati-hati menggunakan kata-kata sensitif. "Artis juga manusia biasa, suka keceplosan, reflek. Hal-hal yang mungkin menurut kita biasa aja tapi bagi orang-orang dari golongan tertentu dapat menimbulkan hal yang besar," ungkapnya. Icha