Aliya Menangis Sejak Gladi Bersih

By nova.id, Selasa, 22 November 2011 | 11:45 WIB
Aliya Menangis Sejak Gladi Bersih (nova.id)

Aliya Menangis Sejak Gladi Bersih (nova.id)

"Foto: Erni "

Kelompok pengajian Tabina 165 mengadakan gladi bersih di kediaman Okke Hatta Rajasa, Senin  (21/10). Sejak Jumat, kediaman Menko Kesra Hatta Rajasa memang sudah mulai sibuk. Beberapa panitia  melakukan gladi kotor. Sementara acara gladi bersih sendiri dimulai siang hari yang sebelumnya diawali dengan pengajian yang mengundang  sekitar 40 anak-anak yatim piatu dari sebuah yayasan di Depok. Sejak siang hari, puluhan anak yatim dari beberapa yayasan tampak keluar dari kediaman Hatta sambil membawa suvenir dan kotak makan siang.  

 Menjelang tengah hari, gladi bersih di mulai dari  grup gamelan, perias pengantin dan pengajian Tabina 165. Menurut Hj Anna Rohim, penasehat Tabina,  jauh-jauh hari Okke meminta pengajian Tabina untuk  ambil bagian dalam  acara  siraman Siti Ruby Aliya Rajasa. 

"Iya, Ibu Okke kan alumni ESQ juga. Beliau tahu kalau kami para alumni membuat pengajian Tabina 165. Beliau mengundang kami untuk bersholawat nabi pada acara siraman Mbak Aliya nanti," ungkap Hj Anna Rohim.

Secara terpisah, Hj Oom Komara, koordinator Tabina 165  membenarkan jika pengajian mereka diundang untuk bersolawat  di acara siraman Aliya. Menurut Oom,  karena akan tampil di depan para tamu pejabat Negara, mereka harus melakukan gladi bersih dan gladi kotor terlebih dahulu. Rencananya ada 5 buah lagu yang akan dibawakan oleh Tabina. Diantaranya  adalah sholawat Mahal Qiyam, Sholawat Ya Dzal Kirom, Tasbih, Asmaul Husna dan Sholawat Hasbi Robbi. 

"Siraman kan memakai adat Jawa, jadi  sholawatannya mengiringi sungkeman dan siraman setelah itu  di selang-seling dengan gamelan Jawa.  Karena itu kami perlu latihan beberapa kali untuk tertibnya acara,"papar Oom yang biasa disapa Bunda ini.

Sementara itu, suasana yang syahdu dengan alunan salawatan  pada  saat gladi bersih, menurut  Uci Faishol, anggota Tabina 165," Aliya  meneteskan air matanya.  Melihat putrinya itu menangis, Okke juga tak kuasa menahan tangis. Untuk sesaat suasana menjadi haru."

Berdiri sejak tahun 2007, para alumni ESQ membentuk kelompok Salawat Nabi Tabina 165. "Kami mencoba memasyarakatkan Salawatan di setiap acara-acara sakral seperti lamaran, siraman, pernikahan dan acara syukuran lainnya. Salawatan bisa dikemas dengan  tampilan ala choir (paduan suara),"ungkap Oom ramah.  Senada dengan Oom, sebagai Pembina, Anna mengaku jika kelompok pengajian  ini terwujud karena rasa simpati para alumnus ESQ untuk membantu menggalang dana bagi Menara 165.

"Alhamdullilah sudah banyak yang mengundang kami untuk tampil padaacara pernikahan dan syukuran lainnya.  Selain itu, dengan adanya Tabina 165  ajang silaturrahmi tetap terjaga," pungkasnya.Erni