"Ini film termahal yang pernah saya buat. Biayanya 2 kali lipat 'Opera Jawa' yang saya buat untuk ulang tahun Mozart," kata Garin yang akan membuat setting Semarang dan Yogyakarta di tahun 1940-1949 di film ini.
Namun yang lebih penting dari biaya selangit itu, dari film ini Garin ingin mengajak masyarakat dan para pemimpin bercermin pada keteladanan Soegijo. Sehingga sifat nasionalisme atas dasar kemanusiaan yang dibawa Soegijo bisa jadi panduan para pemimpin negeri ini untuk melewati masa-masa kritis. "Film semacam ini diperlukan dan penting. Kalau enggak penting, saya enggak membuat film," ujar Garin yang pernah menghabiskan masa remajanya di Semarang.
Film tentang kenegarawanan ini menurut Garin jadi momentum yang tepat pada situasi Indonesia dewasa ini. Dalam sejarah perjalanan bangsa ini, masih kata Garin, periode krtitis selalu hadir dan memunculkan pemimpin yang dibutuhkan.
Rencananya "Soegija" syuting dari awal pekan November ini hingga Desember dan akan diputar di bioksop pada Juni 2012.
Tarmizi