Ustadz Solmed Duda, Sang Bunda Ungkap Kisah Perceraiannya

By nova.id, Rabu, 26 Oktober 2011 | 06:21 WIB
Ustadz Solmed Duda Sang Bunda Ungkap Kisah Perceraiannya (nova.id)

Ustadz Solmed Duda Sang Bunda Ungkap Kisah Perceraiannya (nova.id)

"Ustad Solmed dan April Jasmine (Foto: Ahmad Fadillah) "

Setelah lamaran digelar dan tanggal pernikahan ditentukan, tiba-tiba Ustaz Soleh Mahmoed alias Ustaz Solmed membawa kabar menghebohkan. Ia mengaku telah berstatus duda. Belakangan diketahui, mantan istrinya bernama Dewi. "Dewi yang meminta cerai pada Solmed," ujar ibunda Ustaz Solmed, Hj. Salmah. Berikut percakapan tabloidnova.com dengan Salmah.

Sekarang ramai diberitakan Ustaz Solmed sebetulnya berstatus duda. Bagaimana cerita sebenarnya?

Suatu hari di awal tahun 2005, saya sakit keras. Nah, tanpa maksud mendahului kehendak-Nya, saya takut keburu meninggal sebelum menyaksikan Soleh (panggilan sayang Salmah pada putra tunggalnya, Red.) menikah. Soleh anak saya satu-satunya, jelas saya ingin menyaksikan pernikahannya. Saya minta Soleh segera menikah. Dia anak penurut dan selalu memenuhi permintaan orangtua.

Lalu?

Ketika ada reuni alumni Pondok Pesantren Assidiqiah, Jakarta Barat, Soleh bertemu Dewi, adik kelasnya. Dia mengajak Dewi menikah dan ternyata Dewi mau.

Cepat sekali prosesnya. Kapan persisnya pernikahan itu?

Tak memakan waktu lama dari setelah reuni. Sekitar Maret 2005, kami melamar dan menikahkan Soleh dengan Dewi. Meskipun mereka menikah tanpa proses pacaran sebagaimana layaknya remaja masa kini, namun melihat sikap dewasa Solmed yang sudah mulai jadi ustaz saat itu, saya pikir mereka bisa saling menerima dan mengisi. Apalagi Dewi juga lulusan pesantren. Saya tidak tahu persis keseharian mereka karena sejak menikah Soleh tinggal bersama Dewi dan orangtuanya di daerah Jembatan Besi, Jakarta Barat.

Lantas mengapa mereka bercerai ?

Setahu saya, suatu hari di bulan ketiga pernikahan mereka, Dewi minta cerai pada Solmed. Saya tidak tahu apa-apa. Kalau mereka sedang main ke rumah, saya tidak pernah melihat mereka berantem. Di depan saya sepertinya rumah tangga mereka biasa saja. Kalau ceramah ke luar kota, Dewi sering diajak, kok.

Terkejut ketika tahu Dewi minta cerai?

Ya. Waktu Dewi ngotot minta cerai, saya nasehati Soleh agar tidak mudah menceraikan istri. Saya bilang, beri Dewi waktu untuk berubah. Siapa tahu, sebagai perempuan, perangainya bisa berubah.

Ternyata tidak berhasil?

Setelah diberi waktu beberapa bulan, bukannya berubah, Dewi tetap pada pendiriannya ingin bercerai. Sebagai orangtua, kami tidak tinggal diam. Terus beri nasihat hingga akhirnya menyerahkan pada mereka bagaimana baiknya. Mungkin juga Soleh sudah berusaha semaksimal mungkin tapi Dewi memaksa. Mungkin sudah melalui pemikiran dan pertimbangan yang lama. Akhirnya, Oktober, Soleh memenuhi permintaan Dewi untuk mengurus perceraian. Mereka resmi cerai bulan November.

Erni