Rossa terang-terangan tak setuju dengan wacana penghapusan layanan Ring Back Tone (RBT). Di tengah maraknya tren pembajakan, RBT adalah satu-satunya 'jalur legal' saat ini yang diminati konsumen dan musisi.
"RBT satu-satunya yang tidak bisa dibajak, kenapa RBT yang legal akan diberhentikan," ujar Rossa di Hard Rock Cafe, EX Plaza, Jakarta Pusat, Senin (17/10) petang. Enam tahun belakangan, puluhan juta konsumen memercayakan layanan RBT sebagai fasilitas bermusik. Menurut Rossa jika layanan itu dihentikan, konsumen yang sudah terlanjur membeli RBT akan merasa dirugikan. Imbasnya, musisi akan merugi.
"Kita harus membangun kepercayaan masyarakat, RBT tak merugikan, yang salah yang ditindak, bukan musisinya," katanya. Rossa menilai, 'roda kehidupan' seorang musisi terletak pada penjualan RBT. Lagi pula menurutnya, musik adalah salah satu jalan mengharumkan nama bangsa. "Industri musik Indonesia tutup, label ada sebagian besar karena RBT, kalau ditutup mau rekaman dimana lagi," cetus perempuan yang akrab disapa Ocha itu.
Okki