Ayah satu putri ini mengaku belajar menjadi artis secara otodidak. "Saya senang mencoba berbagai hal baru terutama untuk pengayaan pengalaman hidup saya,"ujar Donny yang sudah mencoba berbagai profesi ini.
Donny mengaku pernah menjadi sales komputer hingga menjadi kru film bagian bawa-bawa kabel. "Sebenarnya, cita-citaku jadi programmer. Berhubung aku enggak merasa ada titik temu dengan dosen, aku pilih keluar dari kampus. Aku kerja serabutan apa saja, yang penting menghasilkan uang yang halal,'tambahnya.
Pengalaman menjadi kru film itulah bekal Donny dalam berakting. "Ya, waktu jadi kru aku sering memperhatikan bagaimana para artis itu berakting bagaimana belajar gesture. Aku juga tak segan bertanya pada beberapa artis senior semua aku anggap sebagai guru,"terangnya merendah.
Tak hanya bekal akting semata, Donny yang menguasai pencak silat, kung fu, mua thay hingga capoiera ini berasa beruntung ilmu beladiri yang dikuasainya sering menjadi bekal dalam berakting. Salah satunya yakni menjadi bintang iklan sebuah minuman kesehatan. "Ya, ternyata semua proses dalam kehidupan dari aku masih kecil hingga remaja kini bisa aku rasakan manfaatnya,"terang Donny yang sejak kecil rajin melihat Bapaknya mengajar silat ini.
Meskipun termasuk pendatang baru, Donny merasa beruntung bisa masuk dalam nominasi pemeran utama pria terfavorit dalam Festival Film TV beberapa waktu lalu. "Ya, ini proses yang patut aku syukuri. Bias masuk nominasi bagiku diluar dugaan banget. Tapi aku masih harus banyak belajar lagi terutama dalam berakting,"serunya.
Alasan pengayaan pengalaman itu pula yang membuat Donny menerima tawaran sebagai seorang Ustadz (guru,Red) dalam Film Negeri 5 Menara. "Ya, jika biasanya main sebagai remaja, montir, tukang pos, pejuang, atau peran yang memakai unsur beladiri. Di Film Negeri 5 Menara aku merasa tertantang jadi ustadz di Pondok Pesantren. Setidaknya, sekarang ada sedikit tanggung jawab agar aku menjaga tingkah laku,"paparnya sambil tertawa.
Erni