"Salah satunya adalah bermain di film-film epik yang setting-annya tahun 60an. Misalnya latar belakang daerah Kalimantan. Dialeknya juga kan menantang," tutur Fedi saat ditemui di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (15/9).
Namun penyuka jenis film psikological thriller, romantic comedy, dan animasi ini tak akan menolak jika ditawarin film horor. Menurutnya, selama jalan ceritanya masuk akal, ia akan suka memerankannya. "Kalau script-nya bagus, pengerjaannya bagus, sutradara dan lawan-lawan yang oke, menurut gue enggak masalah," aku gitaris grup band Garasi ini.
Sebaliknya, jika ditawari film horor dewasa yang tak masuk akal, Fedi pasti akan langsung menolaknya. "Mungkin seperti film Jelangkung dulu. Jadi ada urban legend yang bisa dipelajari. Bukan mengeksploitasi pornografi, bukan seperti film horror yang beredar sekarang ini. Gue pasti tolak," ucap Fedi sungguh-sungguh.
Isna